Senin, 28 November 2011

Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi


Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, itu yang akan saya bahas dalam tulisan kali ini. Pembahasan saya awali dengan pengertian bahasa. Bahasa adalah cara atau alat komunikasi antara yang satu dengan lainnya, namun bukan hanya manusia. Hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya pun berkomunikasi dan berinteraksi dengan perantara alat yang disebut bahasa. Hanya saja, manusia tidak mengerti bahasa hewan dan makhluk lainnya. Itu menurut saya pribadi, sedangkan pengertian bahasa menurut beberapa ahli bahasa yang saya ambil di internet sebagai berikut :

- Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
- Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
- Menurut Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Jika dipadukan intinya sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama manusia. Bahasa bukan hanya melalui lisan, namun juga dapat disampaikan melalui alat. Misal : adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran, alarm untuk tanda segera berkumpul, bedug untuk tanda segera melakukan sholat, suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya, simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet dan masih banyak contoh lain dalam kehidupan sehari-hari yang bisa diambil.

Bahasa secara lisan itu sendiri beraneka ragam, karena setiap Negara punya bahasa masing- masing yang disesuaikan dengan ras, suku, letak geografis Negara dan lain -lain. Misal saya ambil contoh bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara menggunakan bahasa yang hampir sama, yaitu bahasa melayu. Namun masing-masing berbeda versinya pada tiap Negara. Begitu juga dengan negara-negara timur tengah yang hampir seluruh negaranya menggunakan bahasa Arab. Di Indonesia sendiri lebih kompleks lagi. Pada tiap suku dan daerah memiliki bahasa tersendiri. Di Pulau Jawa saja terdapat banyak bahasa, seperti bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa betawi dan sebagainya. Belum lagi di pulau-pulai lainnya.

Pada awalnya bahasa melayu menyebar ke pelosok Indonesia bersamaan dengan menyebarnya agama islam di Indonesia. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia. Nah oleh sebab itu para pemuda dalam sebuah perkumpulan menyatukan bahasa kita menjadi bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa melayu sebagai alat komunikasi sebagaimana terdapat dalam sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 yang dirumuskan oleh Moehammad Yamin, yang salah satunya berbunyi : “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.


Sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung di seluruh kawasan tanah air kita yang sudah terjadi berabad-abad sebelumnya. Kondisi ini memungkinkan masyarakat sama sekali tidak merasa bahasa daerahnya tersaingi. Mereka harus sadar bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat komunikasi antar suku. Karena setiap daerah dan suku punya bahasa daerah tersendiri. Itulah salah satu fungsi dari disatukannya bahasa menjadi bahasa Indonesia. Namun tidak mengurangi fungsi bahasa daerah itu sendiri. Bahasa daerah tetap dapat dipergunakan dalam kondisi dan situasi kedaerahan dan tetap berkembang.

Jika tidak disatukan menjadi satu bahasa, pastinya akan kacau balau masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi antara satu dan lainnya. Contohnya saja pasti anda tahu iklan salah satu produk susu kental manis di televisi yang memainkan bahasa-bahasa yang terdapat di Indonesia menjadi seakan salah pengertian dan dibuat lucu. Salah satu dialog dari iklan tersebut yang saya ingat :
- Anak berbahasa sunda : “ini teh susu !!”
(maksudnya dalam bahasa Indonesia : “ini adalah susu !!“)
- Anak berbahasa lainnya : “bukan itu susu saja ..”
- Anak berbahasa sunda : “ini teh susu !!” (sambil meyakinkan anak
yang satu)
Setelah berdebat panjang akhirnya yang satu bertanya
- Anak berbahasa lainnya : “mana teh nya ??,”
Anak berbahasa sunda pun bingung sambil menggaruk kepala, lalu si ibu muncul untuk meredakan dua anak itu.
- Ibu : “iya ini teh susu”,
dan si ibu pun menjelaskan kepada anak yang tidak mengerti bahasa sunda bahwa yang dimaksud oleh anaknya itu “ini adalah susu”, lalu si anak itupun tersenyum malu dan diberi susu oleh sang ibu.

Secara tidak langsung, dialog pada iklan tersebut menggambarkan pentingnya bahasa yang harus disatukan dalam suatu bangsa. Agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti contoh dialog iklan diatas yang pasti membuat anda tertawa bila mengingat adegannya.

Dari salah satu sumber di internet “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975, dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia antara lain mempunyai fungsi sebagai :
- Lambang kebanggaan nasional.
- Lambang identitas nasional.
- Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya.
- Alat perhubungan antarbudaya antardaerah.
Umumnya bahasa berfungsi sebagai alat untuk berekspresi, komunikasi,integrasi dan adaptasi sosial, serta alat kontrol sosial. Intinya fungsi dari bahasa seperti judul makalah ini, yaitu “Bahasa Sebagai Alat Komunikasi”.


Kemacetan Jakarta


Macet, mungkin itulah kata-kata atau pikiran yang selalu keluar ketika sebagian orang mendengar kata Jakarta. Memang tidak salah dan tidak dapat dipungkiri, itulah realita yang terjadi di sebagian besar pelosok jalan ibukota negara kepulauan terbesar ini. Hampir setiap hari Jakarta penuh sesak dengan berbagai jenis kendaraan, mulai dari kendaraan roda dua sampai roda empat umumnya terjadi pada hari-hari kerja. Jalan macet bahkan sudah menjadi sangat biasa bagi warga Jakarta dan pemerintah kota Jakarta, yang sangat minim dan terkesan hanya formalitas saja dalam upaya mebenahi kemacetan Jakarta atau bisa jadi pemerintah sudah kepayahan mengatasinya.




Gambar diatas menunjukkan betapa kacau dan parahnya kemacetan di Jakarta yang terjadi pada pagi hari, ketika orang-orang Jakarta berangkat kerja. Ada banyak faktor penyebab kemacetan di Jakarta. Secara umum disebabkan oleh melejitnya tingkat pertumbuhan kendaraan tiap tahun, terutama motor dan mobil yang jauh melebihi pertambahan ruas jalan. Mungkin karena sekarang masyarakat dapat dengan mudahnya memperoleh kendaraan baru dengan sistem kredit yang hanya dengan bermodalkan fotokopi KTP, fotokopi KK, fotokopi slip gaji dan fotokopi tagihan rekening listrik, maka kendaraan baru sudah berada dalam genggaman. Bahkan menurut kabar yang saya peroleh dari media dalam sebuah dialog publik mengenai Rencana Penerapan ERP di Kota Jakarta, Rabu (23/3/2011), Hasbi mengatakan "Rasio jumlah kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum adalah 98% berbanding 2%. Jumlah kendaraan pribadi tersebut mengangkut 49,7% perpindahan manusia per hari sedangkan kendaraan umum mengangkut sekitar 50,3% perpindahan manusia per hari,",.

Kondisi ini diperparah dengan adanya sekitar 600 ribu unit kendaraan yang mengangkut kurang lebih 1,2 juta orang dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi menuju Jakarta. Jumlah ini tentunya terus bertambah.

Penyebab kemacetan Jakarta bukan hanya itu saja, masih banyak penyebab lainnya yang nanti akan saya bahas satu persatu. Bahkan seorang musisi legendaris Indonesia dari tanah Jakarta yaitu Alm. Benyamin. S telah menuliskan dalam salah satu lagunya yang berjudul “Kucing Kurap” yang memang di tujukan untuk menyindir kemacetan Jakarta, beliau mengatakan “percuma itu jalanan dilebarin 700 meter pasti macet lagi kalo masing-masing gak tau diri”. Padahal dimasa lagu itu sekitar tahun 1970an kemacetan dan kepadatan jalan ibukota karena kendaraan belum sebanyak saat ini.

Dari berita – berita yang saya dapat Polda Metro Jaya mencatat ada sekitar 747 titik kemacetan di Ibu Kota. Titik-titik tersebut tersebar dilima wilayah DKI Jakarta. Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Royke Lumowa mengatakan, 747 titik macet itu disebabkan beberapa masalah, dari mulai bottle neck, pintu pusat perbelanjaan, perempatan, dan lampu merah. "Semuanya menjadi titik-titik kemacetan," katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (5/8/2011).

Saya akan coba memaparkan hal – hal yang menyebabkan kemacetan Jakarta. Kemacetan tidak terjadi karena satu sebab, melainkan banyak hal yang berkait satu sama lainnya yang menjadi pemicu kemacetan Jakarta.

Yang pertama pastinya sistem pelayanan transportasi umum sangat jauh dari kata baik. Angkutan umum yang ada pada saat ini, seperti bus dan angkot(mikrolet) sangat tidak nyaman, mulai dari kualitas kendaraan yang buruk sampai pelayanan supir dan kondektur yang juga buruk. Ulah supir angkutan – angkutan umum juga sangat seenakanya, seperti berhenti di pinggir jalan semaunya untuk menurunkan atau menunggu penumpang datang atau istilahnya yang sering disebut oleh masyarakat dengan “ngetem”.

Kita tidak bisa menyalahkan hanya dari pihak angkutan umumnya saja, tapi juga sistem transportasi yang lebih berkembang dengan kendaraan berkapasitas kecil, angkot tapi bukan bus. Rutenya pun tidak dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan. Mungkin pemerintah mulai coba memperbaiki dengan adanya transjakarta atau yang lebih dikenal dengan busway. Dari pandangan saya itu belum menyelesaikan masalah, karena busway memerlukan jalur sendiri yang otomatis mengambil sebagian jalan umum sehingga semakin sempit dan malah mengakibatkan semakin memadatnya kendaraan di jalur ibukota yang semakin sempit. Itu dikarenakan rute – rute jalan yang sudah terdapat koridor busway, tidak diimbangi dengan penghentian aktivitas angkutan umum kapasitas besar lainnya seperti bus umum (metromini, kopaja dan lainnya) yang satu rute dengan koridor busway yang mengakibatkan bukan berkurang kemacetan, tapi semakin padat jumlah kendaraan. Menurut saya itu berlebih dan mubazir, karena ada busway dan bus-bus umum lainnya yang beroperasi dalam satu rute, seharusnya ada yang datang, ada juga yang pergi dan itu hukum alam, sehingga tidak terjadi penumpukan angkutan umum kapasitas besar dalam satu rute.

Mungkin pemerintah seharusnya mencari solusi transportasi umu yang tidak memakan jalan umum, seperti monorail yang sempat dibangun tapi ditengah jalan diberhentikan pembangunannya. Buruknya sistem transportasi dan perilaku angkutan umum itulah yang menyebabkan kemacetan secara langsung dan secara tidak langsung meningkatkan kecenderungan sebagian besar maasyarakat untuk menggunakan mobil pribadi dan motor sebagai alat transportasi mereka sehari –hari yang didukung oleh perilaku masyarakat itu sendiri yang mengedepankan gengsi. Sehingga jumlah kendaraan pribadi akan terus mendominasi jalan – jalan ibukota yang mengakibatkan kemacetan.

Kemudian penyebab berikutnya adalah arus perpindahan atau urbanisasi yang setiap tahun semakin bertambah. Karena Jakarta adalah ibukota dan anggapan bahwa Jakarta adalah kota yang dapat mencari uang dengan mudah. Semakin bertambahnya penduduk akan meningkatkan mobilitas masyarakat yang membutuhkan alat transportasi, lapangan pekerjaan serta tempat untuk tinggal dan usaha yang cenderung menggunakan fasilitas umum seperti trotoar dan badan jalan, bahkan sebagian dari mereka ada yang mendirikan mendirikan tempat tinggal dibantaran kali sampai kolong jembatan. Mereka banyak yang mendirikan tempat – tempat usaha di jalan umum, seperti warung kelontong, warung makan, dagangan kaki lima, tempat tambal ban dan masi banyak contoh lainnya, sehingga jalan umum pun kian menyempit. Pemda DKI pun nampaknya ksudah kewalahan menghadapi persoalan ini. Memang Pemda kadang menertibkan tempat-tempat usaha di jalan umum, namun seakan tidak jera setelah ditertibkan mereka kembali lagi membuka usaha di jalan umum.

Sebenarnya masih banyak lagi penyebab kemacetan Jakarta, namun dengan segala keterbatasan, hanya ini yang dapat saya paparkan. Mengenai solusinya pasti ada, asal ada kemauan dari pihak Pemda DKI dan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai upaya mengurangi kemacetan di Ibukota Negara yang kita cintai ini.


Selasa, 31 Mei 2011

Pengertian Uang , Teori Uang & Motif Memegang Uang , Bank Sntral & Bank Umum , Kebijaksanaan Moneter


TUGAS 5

1. Jelaskan apa yang dmaksud dengan :
a. Uang Fiat,
b. Uang komoditas,
c. Uang hampir liquid

2. Jelaskan apa fungsi uang !
3. Sebutkan dan jelas kan apa motivasi orang memegang uang !
4. Sebut kan lembaga keuangan non bank itu apa saja !


1. a. Uang Fiat / Uang Token
Uang fiat adalah uang yang nilai nominalnya jauh lebih tinggi daripada bahan pembuat uang tersebut. Uang tersebut menjadi berharga karena pemerintah dan masyarakat telah sepakat untuk menerima uang tersebut dengan nilai tertentu. Contoh : uang Rp. 50.000,- biaya produksinya mungkin tidak sampa Rp. 20.000 perlembarnya, namun lembaran uang tersebut memiliki nilai sama dengan emas senilai Rp. 50.000,-.

b. Uang Komoditas
Uang Komoditas adalah uang yang nilai bahan pembuatnya / komoditas bahan sama dengan nilai nominal uang tersebut. Contoh : Jaman dulu perunggu, perak dan emas dijadikan sebagai alat tukar transaksi ekonomi yang nilainya berbeda-beda satu sama lain di mana emas lebih tinggi dari perak dan perak lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan perunggu.

c. Uang Hampir Likuid Sempurna
Uang hampir likuid sempurna adalah suatu aset yang dapat dijadikan sebagai uang namun tidak semua pelaku ekonomi mau menerima sebagai alat pembayaran karena harus ditukarkan lebih dulu dengan uang likuid (uang fiat dan komoditas) jika ingin digunakan pada seluruh pelaku ekonomi. Contohnya seperti cek yang dapat dipakai di beberapa tempat sebagai alat pembayaran yang dapat dicairkan menjadi uang sungguhan.



2. Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar pertukaran.

Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.

Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain uang sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.


3. Manusia memiliki alasan masing-masing dalam memegang uang / duit dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mau memiliki dan menyimpan uang di rumah, di bank, di dompet, di celengan, dan lain sebagainya.
a. Untuk kebutuhan Transaksi
Dalam menjalani hidup, manusia membutuhkan uang untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli baik barang maupun jasa. Transaksi akan mengalami peningkatan jika pendapatan seseorang naik. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan positif dengan pendapatan dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar. Contoh : memiliki uang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari di mini market.
b. Untuk Berjaga-Jaga
Jika suatu waktu terjadi sesuatu yang tidak diduga yang bersifat darurat maka uang yang dimiliki dapat dipergunakan. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan positif dengan pendapatan dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi alat tukar dan penyimpan nilai. Contoh : Jika anak tiba-tiba sakit maka uang yang ada di bawah kasur diambil untuk membiayai pengobatan anak.

c. Untuk Mendapatkan Keuntungan / Berinvestasi
Seseorang atau badan usaha dapat mempergunakan uang yang dimilikinya dengan menginvestasikan pada usaha-usaha tertentu demi mendapatkan keuntungan dari investasi tersebut sebesar-besarnya. Karakter dari motivasi ini adalah berhubungan negatif dengan tingkat bunga dan berhubungan negatif dengan perkiraan inflasi serta uang menjadi aset dan penyimpan nilai. Contoh : Memebeli deposito perusahaan terkenal dengan harapan bisa mendapatkan keuntungan besar dari uang yang ditanamnya.


4. a. perusahaan asuransi
perlindungan finansial untuk menghadapi berbagai hal yang kurang menguntungkan, misalnya kecelakaan, sakit keras, bahkan kematian.

b. lembaga dana pensiun
bagi pegawai perusahaan swasta,jasa dana pensiun dapat nenberikan ketenangan dan jaminan hari tua sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja.

c. perusahaan investasi
peningkatan kemampuan untuk membeli atau memiliki berbagai jenis atau tipe aset finansial.

d. perusahaan pembiayaan
LKKB umum nya mengumpulkan dana dari individu atau organisasi dalam jumlah – jumlah kecil kemudian menyalurkanya dalam bentuk pinjaman berkala besar.

e. Pegadaian
memberikan bantuan keuangan dengan jaminan aset peminjam,yang diserah kan pada lembaga pegadaian.


Ongkos Biaya dan Penerimaan


Tugas 4

PT. KONVEKSI JAYA

A. ONGKOS

Teori Biaya Produksi
Dalam ilmu ekonomi biaya adalah biaya kesempatan atau Opportunitity cost dengan kesempatan untuk memperoleh yg hilang karena memilih alternatif lain atau biaya eksplisit: Biaya TK / w, barang modal / r dan kewirausahaan.
- Biaya ekonomi : alternatif penggunaan uang
- Biaya akuntansi : total uang yg dilekuarkan untuk memperoleh hasil

Tabel Biaya Produksi



Kesimpulan Tabel Biaya Produksi berdasarkan PT. Konveksi Jaya diatas:
 Produksi adalah faktor produksi terdiri dari modal, manusia , bahan baku, alat dan teknologi.
 Biaya adalah uang yang dikeluarkan dengan menghasilkan tujuan tertentu.


TOTAL COST TC = FC + VC
Total Cost (ongkos total ) adalah penjumlahan antara (ongkos total tetap) FC dengan (ongkos total variabel) VC.
1. Rp 10.000 + Rp 10.000 = Rp 20.000
2. Rp 10.000 + Rp 30.000 = Rp 40.000
3. Rp 10.000 + Rp 50.000 = Rp 60.000
4. Rp 10.000 + Rp 70.000 = Rp 80.000
5. Rp 10.000 + Rp 90.000 = Rp 100.000
Total Cost secara keseluruhan adalah Rp 300.000




BIAYA RATA-RATA AC = TC / Q
1. Rp 20.000 / 0 = 0
2. Rp 40.000 / 2 = Rp 20.000
3. Rp 60.000 / 4 = Rp 15.000
4. Rp 80.000 / 8 = Rp 10.000
5. Rp 100.000/10=Rp 10.000
Biaya Rata-Rata secara keseluruhan adalah Rp 55.000


RATA-RATA BIAYA TETAP AFC = FC / Q
1. Rp 10.000 / 0 = 0
2. Rp 10.000 / 2 = Rp 5.000
3. Rp 10.000 / 4 = Rp 2.500
4. Rp 10.000 / 8 = Rp 1.250
5. Rp 10.000 /10= Rp 1.000
Rata-Rata Biaya Tetap secara keseluruhan adalah Rp 9.750


RATA-RATA BIAYA TIDAK TETAP AVC = VC / Q
1. Rp 10.000 / 0 = 0
2. Rp 30.000 / 2 = Rp 15.000
3. Rp 50.000 / 4 = Rp 12.500
4. Rp 70.000 / 8 = Rp 8.750
5. Rp 90.000 /10= Rp 9.000
Rata-Rata Biaya Tidak Tetap secara keseluruhan adalah Rp 45.250


MARGINAL COST MC = (TCsesudah - TCsebelum) / (Qsesudah – Qsebelum)
MC = ∂TC
∂Q
2. (Rp 40000 – Rp 20000) / (2 – 0) = Rp 10.000
3. (Rp 60000 – Rp 40000) / (4 – 2) = Rp 10.000
4. (Rp 80000 – Rp 60000) / (8 – 4) = Rp 5.000
5. (Rp 100000–Rp 80000) / (10–8) = Rp 10.000
Marginal Cost secara keseluruhan adalah Rp 35.000






B. PENERIMAAN

MAKSIMUMKAN LABA
Kompensasi atas resiko yang ditanggung Perusahan dan nilai penerimaan total Perusahaan dikurangi Biaya Total yang Dikeluarkan Perusahaan.
Semakin besar resiko laba diperoleh harus besar dan sebaliknya.
π = TR – TC π = Laba atau Profit
Pendapatan Total=TR (Total Revenue) dan Biaya Total=TC (Total Cost) dimana π > 0 Laba dimana TR > TC
Jadi, Pendekatan Totalitas atau Totality Approach adalah membandingkan Pendapatan Total (TR) dan Biaya Total (TC)
TR = Q x P/output P = Price dan Q = Quantity
TC = FC + VC FC = ongkos total tetap dan VC = ongkos total variabel.



Penjelasan diatas dapat dianalisa sebagai berikut LABA / PROFIT/keuntungan :
 KOMPENSASI ATAS RESIKO YG DITANGGUNG PERUSAHAAN
 NILAI PENERIMAAN TOTAL PERUSAHAAN DIKURANGI BIAYA TOTAL yg DIKELUARKAN PERUSAHAAN
semakin besar resiko laba diperoleh harus besar dan sebaliknya.
π = TR – TC
π = Laba /profit , pendapatan total = TR ( TOTAL REVENUE ) & biaya total = TC
π = Laba atau Profit secara keseluruhan adalah Rp 350.000


Senin, 30 Mei 2011

Nilai Kepuasan


Tugas 3

Nilai Kepuasan Siomay

Tabel TU dan MU



Yang kami bahas pada soal ketiga adalah Nilai kepuasan Siomay, ketika pada porsi ke-1 sampai ke-3, konsumen masih dapat menikmati Siomay yang ia makan, diporsi ke-4 konsumen sudah cukup kenyang dan mulai di porsi ke-5 nilai dalam sebuah Siomay menurun sebanyak -25, nilai plus pada MU menunjukkan peningkatan nilai dalam suatu barang sedangkan nilai minus pada MU menunjukkan penurunan nilai dalam suatu barang .

Grafik TU dan MU


Hukum Permintaan, Hukum Penawaran dan Equilibrium


TUGAS 2

PT. KONVEKSI JAYA

Hukum Permintaan

Bila harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun. Sebaliknya bila harga barang tersebut turun maka permintaan naik.

Harga Jumlah yang diminta
5000 200
4000 400
3000 600
2000 800
1000 1000



Hukum Penawaran

Semakin tinggi harga suatu barang makin banyak penawaranya.
Semakin rendah harga suatu barang makin sedikit penawaranya.

Harga Jumlah yang ditawarkan
50000 1000
40000 800
30000 600
20000 400
10000 200



Equilibrium

Persamaan : Qd = 800-18p dan Qs=-20+2p
Qd=Qs
800-18p = -20+2p
820 = 20p
p = 41
Qd = 800-18p Qs = -20+2p
= 800-18(41) = -20+2(41)
= 800-738 = -20+82
= 62 = 62


Kamis, 26 Mei 2011

Merenung Mencapai ketenangan & Kelembutan Jiwa.


Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,

(Kutipan Tips Hb.Munzir)

kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari kita semua..Amiin.

Saudara/i ku yg kumuliakan,

Seringlah merenung bahwa hakikatnya anda tidak bersama siapapun, anda hanya bersama Allah, Dialah Yang Maha setia pada kita sejak kita belum lahir, sendiri di alam Rahim, hanya Allah yg bersama kita, lalu kita hidup pun kita selalu bersama Allah dan Allah menamakan diri Nya Maha Dekat, jelas sudah DIa lah swt Yang Paling dekat dari semua yg dekat pada kita, namun kita sering terhijab dan lupa akan hal itu, bagaiman milyaran sel tubuh kita tidak lepas dari pengawasan dan pengaturan Allah, dan ketika kita wafat kita ditinggal semua teman dan musuh, hanya Allah swt Yang Maha ada sebelum kita mengenal siapapun dan setelah kita ditinggalkan semua orang.

Nah.. teruslah mengenang perjumpaan dengan Nya swt kelak.

maka jadikanlah kehidupan anda saat ini adalah medan Jihad, anda sedang di medan laga, berjihad menundukkan musuh musuh anda, yaitu mereka yg mengajak anda kepada kemungkaran, tundukkan mereka, kalahkan mereka, namun bukan dg kekerasan dan kebengisan atau senjata, namun tundukkan dg kelembutan dan kasih sayang, tundukkan dg akhlak dan bantuan, tundukkan dg kesopanan dan keramahan,

niscaya mereka akan tunduk dan menjadi berubah baik, dan menjadi teman anda.

jika tidak mampu anda menundukkan mereka dg hal itu, maka jangan kalah pula dg mereka, tetaplah dalam ketenangan, kelembutan, hadirkan cahaya kelembutan Allah swt saat bercakap cakap dan bertemu mereka, anda akan lihat cahaya Allah swt akan membuat mereka tunduk, atau paling tidak mereka akan segan dan tidak mau mengganggu anda, malu dan berusaha tidak terlihat anda saat bermaksiat.

sungguh orang orang yg terjebak dalam kemungkaran itu mempunyai hati baik dihati kecilnya, namun kebaikan itu tersembunyi dalam kesombongan mereka,

Allahu a'lam

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sekalian Manusia Butuh Rahmat Allah SWT, Karena Allah SWT tidak butuh taat Manusia


Dari Abu Dzar Al-Ghifari rodhiallohu ‘anhu dari Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda meriwayatkan firman Alloh ‘azza wa jalla, bahwa Dia berfirman,
“Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku men...gharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya kuberikan hidayah itu kepadamu.
Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan makanan itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Kuberi pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian itu kepadamu.
Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian semua. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku.
Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku. Wahai hamba-hamba-Ku, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, berada pada hati yang paling jahat diantara kalian, hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun dalam Kerajaan-Ku.
Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, hanya seperti berkurangnya air samudra ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat).
Wahai hamba-hambaKu, semua itu perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Alloh, dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendirinya.” (HR. Muslim)

Bilamana Sahabat Abu Dzar Al-Ghifar RA meriwayatkan hadist ini, maka tersungkur dan jatuh pingsanlah beliau akan dahsyatnya makna hadist ini..

[Diambil daripada Kitab Al Aqooidu Diniyyah - KH M Fakhrurozi Bin Mua'llim KH Syafi'i Hadzami]


Terjemah Qasidah Guru Mulia Habib Umar Bin hafidz BSA


Qasidah Guru Mulia Al Habib Umar Al Hafidz

Shollu alaa nuri Ahmad nuri manaazil yaa Muhammad
Yaa man khuliiq min nuwri robbi yaa man sumiiiyyy qobla yuulad

Bershalawatlah pada cahaya Nabi Muhammad Saw
Cahaya bimbingan yang menerangi rumah dan wilayah,yaa Muhammad Saw yang kurindukan.Wahai yang tercipta dari cahaya Tuhan-ku,wahai yang dinamai Allah Swt jauh sebelum kelahirannya (sebelum penciptaan Adam As)

Laylatan shofa fii Madinati thoba fihil wadaad.

Malam suci luhur di Madinah semakin semerbak dengan ketenangan rahasia kelembutan cinta

Jiwaru khairaal waraal mukhtar khairal ibaad.

Di samping semulia-mulia makhluk yang terpilih dan semulia-mulia hamba

Man zaara khairal waraal naalal muna wal muraad.

Barang siapa yang berziarah kepada semulia-mulia makhluq maka akan tercapai cita-cita dan keinginan.

Yaa lailatassa’di hibti min nasaa’i maasu’aad.

Wahai malam bahagia,kau melintas dari kesejukan-kesejukan anugerah kebahagiaan.

Nasiimun fiiha a’thoya maa lahaa min nafaad.

Kesejukan ketenangan yang menyimpan anugerah-anugerah pemberian yang tiada berakhir.

Fii hadrotil musthofa thibbil badani wal fu’aad.

Di hadirat Nabi Saw membaiklah dan termuliakanlah tubuh dan sanubari.

Qad jaada mawlal karami Robbiyl karomil jawwaad.

Sungguh Allah Maha mulia Dermawan telah melimpahkan kemurahan-Nya , Tuhan-ku Yang Maha Mulia dan Maha Pemurah.

Wawaajihatinaa ma’ahu fii kulli khaafii wabaad.

Dan arah tujuan kehidupan kita selalu bersamaNya dalam kesendirian dan keramaian.

Taumma ‘asraru haalikulli waadin wanaad.

Maka menyeluruhlah rahasia rahasia keluhuran doa di segala lembah dan pegunungan.

Hayyah fadzaa yaa jamaah maa warada fiimtidaad.

Marilah wahai jamaah untuk selalu menjaga apa yang telah mengalir dari anugerah dan uluran tawaran kelembutan.

Dzii wardaatil hisaanil jiyaad.

Pemilik mengalirnya anugerah anugerah makna keluhuran yang membuka limpahan kedermawanan.

Fa’alsin ahlal hudaa alaa madaa fiittahaad

Maka lidah lidah pembawa petunjuk selalu sepanjang masa dalam persatuan dan kesatuan cita cita.

Tajdaadu akhbaaru Maadinaa watusbihu jidaad.

Terus benahi kabar kabar terdahulu kita,dan menyampaikannya hingga menjadi kabar yang berkelanjutan (tidak terputus).

Watantarussinna jawaahiru humbiwashfil wadaad.

Dan tersebarlah dari ucapan ucapan mereka bagai mutiara mutiara dengan sifat sifat cinta dan kasih sayang.

Alhamdulillahi Rabbil arsy akrama wajaad.

Limpahan puji kehadirat Allah pemilik arsy Yang Maha Dermawan dan Pemurah.

Ra’aayatal musthofa qad bayyadhat lissawaad.

Bimbingan dan asuhan Rasul saw telah memutihkan semua yang gelap.

Yaa man hadhara indanaa naqqil bashara wal fu’aad.

Wahai yang hadir disisi kami sucikanlah pandangan dan sanubari.

Maahaama hawluttijarati qaththa yaa daakasaad

Tiada merugi mereka yang terlibat kemuliaan ini sama sekali,wahai yang memiliki usaha.

Tijaratul’irsii mawrutah an abaa’i jiyaad.

Perdagangan yang selalu terwariskan (kemuliaan dakwah mendapatkan pahala seakan-akan berdagang) yang diwariskan dari sanad ayah ayah dan guru guru yang luhur.

Sanadunlana qad’ala maa bayna khairal ibaad.

Sanad kami telah ternagkat luhur bersambung dan bersambung terkuat kepada semulia mulia makhluq.

Yaa wasi’al fadhli haqqaq lii jami’al muraad.

Wahai Yang Maha luas anugerahNya,pastikan untukku segala keinginan mulia.

Wa’ashlihil haalafiiddunyaa wa yauwmattanaad.

Perbaikilah keadaan kami di dunia dan di hari kebangkitan.

Lanaa waman hadhara ma’anaa wa ahlil wadaad.

Bagi kami yang hadir bersama kami dan orang orang yang mencintai kami.

Wajma’ lanaasysyamla bi ahmada khair daa’i wahaad.

Dan permudahlah terkumpulnya untuk kami perbuatan sunnah mengikuti Nabi Saw semulia mulia penyeru dan pengajak dengan kelembutan.

Wa balaghal kulla minluqyaahu maa qad ‘araad.

Dan sampaikanlah segalanya dengan suapan beliau Saw apa apa yang telah kami dambakan.

Shalli ‘alaiyhi wasallim ya aliyya ya jawwaad.

Semoga sholawat serta salam bagi beliau wahai yang Maha luhur dan wahai yang Maha bermurah hati.

Wa ‘alihi ma’adini li’asraarhihum ahlussiwaad.

Dan bagi keluarga beliau yang menjadi tambang tambangbagi rahasia rahasia beliau Saw dan merekalah kelompok ulama yang terbanyak dan bersatu.

Khushush bidh’ahtihi ummi ahlilhuda warrasyadaad.

Khususnya belahan tubuh beliau Saw (putri beliau Saw:Sayyidah Fatimah Azzahrah Ra) Ibunda bagi semua yang mendapat hidayah dan bimbingan keluhuran Allah Swt.

Washohbih ni’mal kiraamil ‘arifiinal jayyaad.

Dan atas sahabat sahabat beliau Saw,semulia mulia orang yang luhur dan mereka adalah ahli makrifat yang sangat dermawan (mendoakan para pecinta mereka).


Nafkah bagi keluarga


Asallammualaikum warahmatullah wabarakatuh

Sobat, Anda yg menjadi imam bagi keluarga bersemangatlah mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan keluarga. Amat berat tanggung jawab seorg suami yg menyia-nyiakan hidup keluarganya di akhirat kelak. Ketahuilah bahwa setiap nafkah yg diberi kepada keluarga akan menjadi kebaikan bagi kita.

Diriwayatkan dari Abu Mas’ud RA bahwa Rasulullah SAW. bersabda,
إِذَا أَنْفَقَ الرَّجُلُ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً
“Apabila seorang laki-laki menafkahi keluarganya dengan tulus karena mengharap ridha Allah, nafkah itu menjadi shadaqah untuknya.” (HR. Bukhari)

Bersemangatlah untuk mencari nafkah, sobat! Lakukan itu karena Allah... Semoga setiap cucur keringat yg menetas demi mencari nafkah akan mendatangkan ampunan Allah Swt untuk kita.
Cintai keluarga dan nafkahi mereka dengan nafkah yg halal!

Wassalam,


Pemberi Solusi


Umat Islam adalah umat yang dianjurkan dapat menjadi Problem Solver... yang bisa memberikan pemecahan masalah, dan bukan sebaliknya menjadi problem maker atau pembuat masalah....
Kanjeng Nabi Muhammad saw tidak menginginkan kita menjadi kaum yang hanya bisa mengeluh, memprotes, menyalahkan saja.. namun harus bisa memberikan solusi...
Hal itu setidaknya dapat kita Baca pada hadist berikut...

"Barangsiapa melapangkan kesusahan (kesempitan) untuk seorang mukmin di dunia maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya. Barangsiapa menempuh jalan menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah baginya jalan ke surga." (HR. Muslim)

Semoga kita dapat menjadi pemberi solusi yang meringankan kesulitan dan permasalahan orang lain.. Aamiin

Allahumma shalli 'ala sayyidina wamaulana Muhamamad wa 'ala ali sayyidina wa maulana Muhammad...


Kecemburuan para sahabat...


Apakah shodaqoh hanya bisa dilakukan oleh orang kaya?
Pertanyaan tersebut muncul dari para sahabat yang cemburu dengan sahabat yang berharta... padahal mereka sangat menginginkan berbuat lebih dari sekedar ibadah ritual...
berkenaan dengan hal ini Kanjeng Nabi saw menjawab dengan indah sekali... :)

Dari Abu Dzar rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Ada sekelompok sahabat Rasulullah melapor, “Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah memborong pahala. Mereka sholat sebagaimana kami sholat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, namun mereka dapat bersedekah dengan kelebihan hartanya.”
Beliau bersabda, “Bukankah Alloh telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian sedekahkan? Sesungguhnya pada setiap tasbih ada sedekah, pada setiap tahmid ada sedekah dan pada setiap tahlil ada sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah, dan mendatangi istrimu juga sedekah.”
Mereka bertanya. “Wahai Rasulullah, apakah jika seseorang memenuhi kebutuhan syahwatnya itu pun mendatangkan pahala?” Beliau bersabda, “Apa pendapatmu, bila ia menempatkan pada tempat yang haram, bukankah ia berdosa? Demikian pula bila ia menempatkan pada tempat yang halal, ia akan mendapatkan pahala.” (HR. Muslim)

ALLAHU AKBAR... apapun dapat kita lakukan tuk berbuat kebaikan bagi sesama... membahagiakan sesama...

Begitu indah Islam diajarkan oleh Kanjeng Nabi saw...

Allahumma shalli 'ala sayyidina wa maulana Muhammad wa 'ala ali sayyidina wa maulana Muhammad... :)


sedang berdukakah?


sedang bersedih, sedang sakit...
hadist2 berikut InsyaALLAH bisa membahagiakan kita... :)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Aku tidak pernah melihat seorang pun yang paling banyak menanggung penderitaan daripada Rasulullah saw.. (Shahih Muslim No.4662)

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata:
Aku masuk menemui Rasulullah saw. ketika beliau sedang menderita penyakit demam lalu aku mengusap beliau dengan tanganku dan berkata: Wahai Rasulullah! Sesungguhnya engkau benar-benar terjangkit demam yang sangat parah. Rasulullah saw. bersabda: Ya, sesungguhnya aku juga mengidap demam seperti yang dialami oleh dua orang di antara kamu. Aku berkata: Itu, karena engkau memperoleh dua pahala. Rasulullah saw. bersabda: Benar. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang tertimpa suatu penyakit dan lainnya kecuali Allah akan menghapus dengan penyakit tersebut kesalahan-kesalahannya seperti sebatang pohon yang merontokkan daunnya. (Shahih Muslim No.4663)

Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata:
Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang tertusuk duri atau tertimpa bencana yang lebih besar dari itu kecuali akan tercatat baginya dengan bencana itu satu peningkatan derajat serta akan dihapuskan dari dirinya satu dosa kesalahan. (Shahih Muslim No.4664)

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri ra.:
Bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada satu kepedihan pun atau keletihan atau penyakit atau kesedihan sampai perasaan keluh-kesah yang menimpa seorang muslim kecuali akan dihapuskan dengan penderitaannya itu sebagian dari dosa kesalahannya. (Shahih Muslim No.4670)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Ketika turun ayat: Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu, kaum muslimin merasa sangat sedih sekali, lalu Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kamu sekalian terlalu bersedih dan tetaplah berbuat kebaikan karena dalam setiap musibah yang menimpa seorang muslim terdapat penghapusan dosa bahkan dalam bencana kecil yang menimpanya atau karena sebuah duri yang menusuknya. (Shahih Muslim No.4671)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra.:
Dari Atha bin Abu Rabah ia berkata: Ibnu Abbas ra. pernah berkata kepadaku: Maukah kamu aku perlihatkan seorang wanita penghuni surga? Aku menjawab: Mau. Ia berkata: Wanita berkulit hitam ini pernah mendatangi Nabi saw. dan berkata: Sesungguhnya aku menderita penyakit ayan dan auratku terbuka, maka mohonlah kepada Allah demi kesembuhanku. Nabi saw. bersabda: Kalau kamu mau bersabar, maka bagimu adalah surga. Dan kalau kamu mau sembuh, maka aku akan memohonkan kepada Allah semoga Dia menyembuhkan penyakitmu. Wanita itu berkata: Baiklah aku akan bersabar. Wanita itu berkata lagi: Sesungguhnya auratku selalu terbuka, maka mohonkanlah kepada Allah agar aku tidak terbuka aurat. Lalu Rasulullah berdoa untuknya. (Shahih Muslim No.4673)

Semoga kebahagiaan lahir bathin senantiasa dikaruniakanNYA kepada kita ummat Kanjeng Nabi saw... Aamiin
Allahumma shalli 'ala sayyidina wa maulana Muhammad wa'ala ali sayyidina wa maulana Muhammad... :)


Kisah Abu Bakr Ra dan Fathimah Ra.


Khalifah pertama Abu Bakr Asshiddiq Ra sangat mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan sangat mencintai para ahlu bait Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Saat sebagian fitnah muncul yang mengatakan bahwa sayyidina Abu Bakr As Shiddiq itu tidak disukai atau telah menyakiti perasaan sayyidah Fathimah Az Zahra’ Ra,

Dijelaskan di dalam Fathul Bari Bisyarh Shahih Al Bukhari bahwa sayyidina Abu Bakr As Shiddiq setelah kejadian tanah fadak, menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mewariskan apa-apa, maka terdengar kabar bahwa sayyidah Fathimah tidak enak diri dengan perkataan Abu Bakr,

Maka datanglah sayyidina Abu Bakr ke rumah sayyidah Fathimah Az Zahra’ kemudian ia mengetuk pintu dan dibuka oleh sayyidina Ali bin Abi thalib suami sayyidah Fathimah dan berkata: “ ada apa wahai Khalifah?”, maka berkata sayyidina Abu Bakr As Shiddiq Ra :” bisakah engkau izinkan aku untuk bertemu sayyidah Fathimah Az Zahra’ untuk meminta maaf jika aku mempunyai kesalahan atau barangkali aku telah menyinggung perasaannya”,

Maka sayyidina Ali datang kepada istrinya sayyidah Fathimah dan berkata:” wahai putri Rasulullah, apakah engkau izinkan Khalifah Abu Bakr untuk masuk, ia datang untuk meminta maaf “, maka sayyidah Fathimah berkata: “ jika engkau izinkan maka aku pun mengizinkan”, maka sayidina Abu Bakr As Shiddiq masuk dan beliau tidak keluar dari rumah Fathimah sebelum ia ridha dan memberi maaf atas sesuatu yang mungkin telah menyinggung perasaan sayyidah Fathimah.

Sayyidah Fathimah Rha wafat setelah wafatnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

(Kutipan Tausyiah Habib Munzir al Musawa)

Wassalam.


Ilmu Salam


Dalam bermuamalah, manusia tidak terlepas dari perilaku saling membalas, baik membalas kebaikan maupun membalas keburukan…
Salam yang disampaikan sesama kita seperti anjuran Kanjeng Nabi Muhammad saw pada dasarnya mengajarkan kepada kita beberapa ilmu berkaitan dengan bersosialisasi…
Simak Ilmu Salam yang dahsyat berikut…

1. Dalam Salam diajarkan untuk menghormati orang lain

Yang muda mendahului memberi salam kepada yang tua, yang lewat kepada yang duduk dan yang berjumlah sedikit kepada yang banyak. (HR. Bukhari)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang pengendara hendaknya mengucapkan salam kepada pejalan kaki dan pejalan kaki mengucapkan salam kepada orang yang duduk dan jamaah yang beranggota lebih sedikit mengucapkan salam kepada jamaah yang beranggota lebih banyak. (Shahih Muslim No.4019)

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. pernah melewati anak-anak lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka. (Shahih Muslim No.4031)

2. Dalam Salam diajarkan untuk mendahului berbuat kebaikan

Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: Tidak halal seorang muslim mendiamkan (tidak mau menyapa) saudaranya lebih dari tiga malam di mana keduanya bertemu lalu yang ini berpaling dan yang itu berpaling. Yang terbaik di antara keduanya ialah orang yang memulai mengucapkan salam. (Shahih Muslim No.4643)

3. Dalam Salam diajarkan adanya kewajiban membalas kebaikan

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa) 1. Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (Sr An Nisaa 4: 86)
(1 Penghormatan dalam Islam ialah dengan mengucapkan Assalamu'alaikum, lihat Sr Yunus 10: 10; Sr Ibrahim 14: 23; dan Sr 33 Al Ahzab 44)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Ada lima kewajiban bagi seorang muslim terhadap saudaranya yang muslim; menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjenguk orang sakit dan mengiring jenazah. (Shahih Muslim No.4022).

Walaupun kebaikan itu dilakukan oleh non muslim,

Hadis riwayat Anas bin Malik ra.:
Rasulullah saw. bersabda: Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah: Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)

4. Dalam ajaran Salam dianjurkan untuk menambah balasan atas kebaikan orang lain

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (Sr An Nisaa 4: 86)

5. Dalam Ilmu Salam diajarkan untuk membalas kejahatan secara setimpal atau memaafkan

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaka" (semoga menipa kamu). (Shahih Muslim No.4026)

Hadis riwayat Aisyah ra.:
Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah saw. lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah saw. menegur: Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah saw. bersabda: Aku telah menjawab: "Wa `alakum" (semoga menimpa kalian). (Shahih Muslim No.4027)

Kanjeng Nabi Muhammad saw tidak menanggapi ejekan bangsa Yahudi, namun Aisyah ra merasa perlu untuk membalas, maka Beliau saw mengajarkan cara membalas kejahatan…

“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim. (Sr Asy Syuura 42: 40)

Betapa dahsyat Ilmu Salam yang diajarkan Kanjeng Nabi saw untuk mewujudkan keindahan dalam bersosialisasi… bandingkan dengan hal-hal anarkis yang sering kita lakukan…

Allahumma shalli ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad wa ‘ala ali sayyidina wa maulana Muhammad…


beramal dengan yang ghaib?


Berbuat baik terhadap orang lain ternyata bukan hanya berkaitan dengan sesuatu yang tampak oleh mata...
Kehebatan ajaran Kanjeng Nabi Muhammad saw adalah bahwa kita juga diajarkan memulai berbuat baik dengan berbaga hal, termasuk dengan sesuatu yang tidak tampak oleh mata, tidak dapat didengar oleh telinga, dan dirasa oleh kulit...

Mari perhatikan hadist indah ini...
Ali Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a : "Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata, "Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)

dalam berdoapun, Beliau saw mengajarkan agar kita tidak egois....
mari kita persering mendoakan bukan hanya orang tua kita, keluarga kita... namun juga jamaah sholat yang kita ikuti, jamaah pengajian yang kita hadiri, orang sakit yang kita jenguk, pengemis di pinggir jalan, orang kaya yang sombong... dsb dsb...

What a great lesson from Him...

Allahumma shalli 'ala sayyidina wa maulana Muhammad wa 'ala ali sayyidina wa maulana Muhammad...


Ringkasan Tausyiah Habibana Munzir, Senin, 18 April 2011


Kasih SayangKu melebihi KemurkaanKu
Senin, 18 April 2011


قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَمَّا قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah SAW: “ketika Allah SWT selesai membangun Alam semesta, maka Dia SWT mencantumkan diatas Arsy: Sungguh Kasih SayangKu melebihi KemurkaanKu” (Shahih Bukhari)

Hadits yang telah kita baca tadi, menyebutkan bahwa di saat alam semesta selesai dibangun oleh Allah, maka Allah menuliskan di ‘arsy :

إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلُبْ غَضَبِي

“Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.”

Kasih sayang Allah subhanahu wata’ala sangat besar, namun Allah juga mempunyai sifat murka, sebagaimana Allah menciptakan surga maka Allah juga menciptakan neraka. Sebagaimana yang tadi telah kita ketahui tentang sifat-sifat surga yang, apapun yang mereka inginkan dari makanan atau buah-buahan dengan rasa yang semakin lezat dan dari segala jenis dan bentuk. Dan dalam waktu yang sama dimana penduduk surga dalam kenikmatan, ketika itu ada orang-orang yang dalam kehinaan berada di neraka yang diberi minum dengan air yang sangat panas sehingga terpotong-potong ususnya dan hancurlah perut mereka. Surga dan neraka telah diciptakan dan keduanya masih menanti orang-orang yang akan lulus dalam ujian masuk ke dalam surga Allah, dan jawabannya ada pada kalimat ini :

إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي

“Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku.”

Rahmat Allah itu adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dan kemurkaan Allah adalah iblis. Keduanya bagaikan barat dan timur, barangsiapa yang paling dekat ke arah barat, maka pastilah ia paling jauh dari arah timur, dan yang semakin mendekat kepada rahmat Allah maka ia akan semakin jauh dari murka Allah. Dan yang hadir di majelis ini sedang dalam keadaan yang didekatkan oleh Allah kepada rahmat-Nya dan jauh dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala. Rahmat Allah dimunculkan dengan adanya nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dimana ucapan-ucapan beliau adalah rahmat Allah, tuntunan-tuntunan beliau adalah rahmat Allah, perbuatannya adalah rahmat Allah, siang dan malamnya adalah mutiara-mutiara rahmat Allah, gerak-gerik dan segala yang beliau perbuat dan disampaikan dan beliau ajarkan akan menjadi rahmat Allah bukanlah murka Allah, dan segala yang beliau larang adalah merupakan seruan iblis dan para pengikutnya akan menjadi kemurkaan Allah, maka timbangan ini hakikatnya tidak seimbang karena di satu sisi Allah mempunyai kemurkaan, dan pemimpin pada kemurkaan Allah adalah Iblis, Allah pun mempunyai kasih sayang yang pimpinannya adalah sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa para pengikutnya menuju kasih sayang Allah, namun Allah berfirman : “ Rahmat-Ku mengalahkan kemurkaanku”. Kekuatan kasih sayang Ilahi, pengampunan-Nya, kelembutan-Nya jauh lebih besar dari kemurkaan-Nya, bukan berarti Allah tidak bisa murka. Maka sungguh beruntunglah para pecinta sayyidina Muhamad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Kita mempunyai cita-cita di dunia, namun kita juga harus mempunyai cita-cita di akhirat, jangan hanya cita-cita di dunia saja atau hanya akhirat saja. Semakin baik cita-citamu maka semakin baik pula Allah membalasnya. Banyak cita-cita mulia yang ingin terwujudkan misalnya cita-cita ingin makmur, cita-cita ingin membantu orang lain dan para fuqara’, cita-cita untuk membangun masjid atau majelis-majleis ta’lim dan lain sebagainya, hal-hal seperti itu sangat baik dan mulia. Dan teman-teman kita yang akan menghadapi ujian semoga diberi kelulusan dan kesuksesan, jika lulus namun tidak sukses lebih baik tidak lulus namun sukses, namun semoga semuanya diberi kelulusan dan kesuksesan, amin. Maka jangan merasa takut untuk menghadapi ujian, tenangkan hati dan perbanyak dzikir serta belajar dengan baik maka masa depanmu akan terjamin oleh yang memilikinya. Ingat masa depan kita ada yang memilikinya Dialah Allah subhanahu wata’ala, apakah masa depan kita akan baik dan cerah atau sebaliknya, dan Dia telah menjanjikan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa jika muncul generasi orang-orang yang baik di akhir zaman maka di saat itulah akan muncul kemakmuran.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Ketahuailah bahwa keluasan duniawi tiadalah layak dan baik kecuali dicita-citakan untuk hal yang baik maka hal itu akan menjadi baik. Diriwayatkan dalam kitab Qabasunnuur Al Mubin yang ditulis oleh guru mulia Al Hafizh Al Musnid Al Habib Umar bin Muhammad bin Hafizh, ringkasan dari Rub’u Al Muhlikaat Ihyaa’ Ulumuddin oleh Al Imam Ghazali, bahwa sayyidah Zainab binti Jahsy, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam suatu hari diberi hadiah oleh sayyidina Umar bin Khattab RA, berupa hadiah uang yang banyak, maka setelah ditanya oleh sayyidah Zainab, beliau ( sayyidina Umar )menjawab : “ini adalah hadiah untukmu wahai istri rasulullah”, maka ia pun membagi-bagikannya kepada keluarganya, tetangganya dan orang-orang terdekatnya kemudian mengangkat kedua tangannya dan berdoa : “Wahai Allah jangan jadikan setelah hadiah ini ada hadiah lagi untukku, sehingga nafkahku berasal dari hadiah orang lain”, akhirnya dialah orang pertama yang yang wafat menyusul Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam setelah putrinya sayyidatuna Fathimah Az Zahra.

Demikian keadaaan yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, namun tidak sedikit dari para sahabat yang dilimpahi kenikmatan dan keluasan di dunia, seperti sayyidina Abdurrahamn bin ‘Auf RA, sayyidina Utsman bin Affan RA, dan banyak lagi para sahabat yang lainnya dan mereka adalah orang-orang yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya.

Allah Swt melihat jiwa kita akan apa yang kita niatkan dalam kehidupan yang sementara ini, jika kita ingin hidup mudah di dunia supaya mudah pula ketika di barzakh maka hal itu sangatlah baik, maka semua aktivitas dari pekerjaan, sekolah dan rumah tangga jalanilah dengan sebaik-baiknya dengan niat yang luhur karena ada Yang Maha Mengatur masa depanmu, masa depanmu adalah milik-Nya, masa depanmu diatur oleh-Nya, dan tidak akan pernah lepas dari pengaturan-Nya, baik itu masa depan di dunia maupun masa depan di akhirah.

Rahasia kemakmuran itu telah disiapkan di tangan sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

أُتِيْتُ بِمَفَاتِيْحِ خَزَائِنِ اْلأَرْضِ حَتَّى وُضِعَتْ فِيْ يَدِيْ

" aku diberi seluruh kunci-kunci perbendaharaan bumi hingga ditaruhkan ditanganku".

Maksudnya segala bentuk pertanian kah, perternakan dan lain sebagainya yang sifatnya berhubungan dengan bumi, dengan mengandalkan hujan atau cuaca, hewan dan tumbuhan, kesemua itu juga telah Allah berikan kepada sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Dan Abu Hurairah berkata : “ setelah Rasulullah wafat, kalian lah yang akan mendapatkannya”, warisan dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bukanlah berupa harta tetapi berupa kunci-kunci kesuksesan bumi. Maka ambillah kunci kesuksesan bumi itu, yang dengan itu kita akan terbawa kepada kesuksesan dunia dan akhirah. Oleh sebab itu, perbaikilah kehidupan kita, Alqur’an jangan dilupakan, dan teruslah berdzikir dan tetaplah semangat karena kita tau kapan usia kita akan berakhir.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah
Kita bermunajat bersama memanggil nama Allah, semoga Allah memperbaiki keadaan kita untuk semakin indah dan mulia, semakin tenang, semakin suci dan sejuk, dan semakin diberi kemudahan dan dijauhkan dari kesulitan dan disingkirkan dari musibah, dan Engkau Maha Mampu menggantikan musibah itu dengan rahmah… Amiin Allahumma Amiin.

Wassalamu'alaikum.


Gambaran Surga Yang Sebenarnya


Oleh : Pahrudin HM, M.A.

Siapa pun tentu menginginkan surga. Ya, surga adalah ganjaran atau imbalan bagi siapa saja yang melakukan kebaikan-kebaikan selama hidupnya di dunia. Berbeda dengan surga yang berkaitan dengan kebaikan, maka apa yang diperoleh oleh para pelaku kejelekan dan keburukan selama menjalani kehidupannya di dunia adalah neraka. Jika surga dipenuhi dengan beragam kenikmatan dan kesenangan yang akan dirasakan oleh para penghuninya, maka sebaliknya neraka menjadi tempat yang disediakan di dalam beraneka ragam siksaan dan kesengsaraan.

Hampir semua agama yang menjadi anutan setiap insan di muka bumi ini mengajarkan surga sebagai ganjaran para pelaku kebaikan selama hidupnya. Dalam agama yang lahir dan tumbuh di India, Hindu, dikenal dengan ajaran Nirwana. Tempat yang dikatakan berada di suatu tempat yang tinggi tersebut merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang melakukan kebaikan selama hidupnya. Tidak mengherankan jika setiap pemeluk Hindu dengan beragam sektenya sangat menginginkan Nirwana jika kelak menghadap sang pencipta. Popularitas ajaran Nirwana ternyata tidak hanya terbatas pada para pemeluknya yang setiap hari berkutat dengan ajaran-ajaran yang dipersiapkan untuk menuju ke sana, tetapi sebuah kelompok band Barat bahkan menggunakannya sebagai nama, yaitu Nirvana.

Seperti halnya Hindu yang merepresentasikan agama ardhi atau agama bumi, Islam sebagai salah satu agama yang digolongkan sebagai agama samawi atau agama langit juga mengenal surga. Seperti halnya Nirwana yang diyakini para pemeluk Hindu sebagai tempat yang dipenuhi kenikmatan, dalam Islam surga (jannah) juga merupakan tempat para pelaku kebaikan (orang-orang saleh) menerima imbalan dari perbuatan-perbuatannya selama hidup di dunia.

Namun demikian, apa sesungguhnya yang dinamakan surga menurut Islam dan bagaimanakah gambarannya?…

Dalam al-Qur’an yang menjadi sumber utama segala ajaran Islam di samping al-Hadis, surga digambarkan dalam beberapa ayatnya. Beberapa ayat mengetengahkan gambaran surga secara global, seperti bahwa surga itu tempat yang dipenuhi segala kenikmatan, akan tetapi beberapa ayat yang lain mengetengahkan potret surga secara cukup mendetail. Salah satu ayat al-Qur’an yang menggambarkan surga secara cukup mendetail adalah ayat : “Tajri min tahtihal anhar” yang kalau diterjemahkan menjadi “di bawahnya mengalir sungai-sungai”. Inilah salah satu gambaran surga yang ditengahkan al-Qur’an sebagai potret yang dapat dipahami oleh para muslim.

Namun demikian, apakah surga memang benar-benar seperti gambaran yang salah satunya diperlihatkan di atas?. Pertanyaan ini mungkin pernah mengemuka dari mulut orang yang mencermati beragam gambaran dalam al-Qur’an. Menurut penulis, gambaran surga seperti di atas tidak serta merta seperti itu. Hal ini karena sebagaimana diketahui bahwa bangsa Arab sebagai kelompok pertama yang menerima al-Qur’an yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW tinggal dan hidup di padang pasir. Tempat tinggal bangsa Arab memang dikenal sebagai salah satu tempat terekstrim di dunia, dipenuhi padang pasir nan tandus sejauh mata memandang dan hujan merupakan sesuatu yang langka di wilayah ini. Dengan kondisi seperti ini, maka air menjadi sesuatu yang asing dan sangat diharapkan serta sangat berharga oleh bangsa Arab. Dalam sejarah bahkan selalu dicatat bahwa seringkali terjadi perselisihan yang berujung pada peperangan di antara suku-suku Arab hanya untuk memperebutkan mata air (wadi). Tidak mengherankan jika pertumbuhan penduduk yang mendiami perkampungan-perkampungan di jazirah Arab berada di sekitar sumber air. Contohnya adalah kota Mekkah yang sangat bersejarah dalam perjuangan Islam yang berada ada di dalamnya sumber mata air yang tak pernah kering sejak kemunculannya pertama kali di saat kelahiran Nabi Ismail, yaitu sumur Zamzam.

Bandingkan dengan wilayah-wilayah yang dikenal sebagai kawasan tropis, seperti Indonesia. Curah hujan yang tinggi setiap tahunnya membuat masyarakatnya tidak terlalu menganggap air sebagai sesuatu yang sangat berharga layaknya di kawasan Arab. Sungai-sungai yang terdiri dari sungai besar seperti Sungai Musi dan Sungai Batanghari dan beragam sungai kecil sepanjang tahun mengalirkan airnya untuk dimanfaatkan oleh para penduduknya. Sungai juga menjadi tempat beraktivitas untuk melakukan beragam keperluan sehari-hari oleh para penduduk Indonesia seperti yang ada di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Dengan demikian, air bukanlah menjadi sesuatu yang langka dan sangat berharga bagi masyarakat tropis layaknya di kawasan Arab karena kesehariannya bersentuhan dengan sungai.

Apakah dengan demikian gambaran surga sebagaimana yang diperlihatkan al-Qur’an menjadi tidak relevan dan hanya berlaku bagi orang-orang Arab saja?. Tentu tidak demikian. Surga itu memiliki sifatnya tersendiri, yaitu sesuatu yang sangat menarik sehingga membuat orang sangat berkeinginan untuk mendapatkannya. Dalam konteks masyarakat Arab saat itu, air menjadi sesuatu yang sangat berharga apalagi air yang mengalir besar layaknya sungai yang biasa kita temui di Indonesia. Karena itulah, gambaran surga yang dihadirkan oleh Allah di antaranya adalah mengenai sungai-sungai yang mengalirkan banyak air di dalamnya. Dengan demikian, tidak lantas menganggap bahwa gambaran surga yang diperlihatkan al-Qur’an bukanlah sesuatu yang menarik karena sudah biasa ditemui dalam kehidupan keseharian kita. Sebagaimana dalam hadis disebutkan bahwa surga itu sebenarnya tidak akan dapat dibayangkan oleh manusia kenikmatan dan kesenangan yang ada di dalamnya. Wala ‘ainun ra at, wala udzunun sami’at, wala khatharat fi qalbil basyar. Surga itu tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah tergambarkan dalam pikiran manusia. Itulah gambaran surga yang sebenarnya. Gambaran-gambaran yang ada dalam al-Qur’an dan Hadis sebagaimana yang salah satunya tampak di atas hanyalah sebagai perangsang dan pemancing manusia beriman untuk senantiasa mengabdikan hidupnya untuk kebaikan dan kebaikan. Amin. Allahumma adkhilnal jannatakan na’im.

Kalau sekiranya al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW diturunkan di Indonesia, apakah gambaran surga yang diketengahkan oleh Allah SWT?….


Minggu, 15 Mei 2011

Alur Pasar Permintaan dan Penawaran


TUGAS 1

PT. KONVEKSI JAYA




1.Kegiatan Ekonomi Dua Sektor
Kegiatan ekonomi dua sektor hanya melibatkan dua pelaku ekonomi, yaitu rumah tangga dan perusahaan.

a.Corak Kegiatan Ekonomi Subsistem

Dalam corak kegiatan ekonomi subsistem penerima-penerima pendapatan, dalam hal ini rumah tangga, tidak menabung, dan para pengusaha tidak menanam modal. Dalam masyarakat yang seperti ini aliran pendapatannya adalah seperti yang tampak pada Gambar berikut :

Dalam kegiatan ekonomi seperti ini sekiranya sektor produksi menggunakan seluruh faktor produksi yang ada dalam perekonomian, pengeluaran sektor rumah tangga akan sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Ini adalah gambaran yang sangat sederhana yang terjadi pada suatu perekonomian, di mana kegiatan perdagangan pada umumnya masih menggunakan cara barter.



b.Corak Perekonomian Modern

Dalam perekonomian yang lebih maju, penerima-penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada pengusaha yang akan menggunakannya untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barang-barang modal.



2.Kegiatan Ekonomi Tiga Sektor

Dalam kegiatan ekonomi tiga sektor, pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat selain dari rumah tangga dan perusahaan, diperlihatkan juga peranan dan pengaruh pemerintah atas kegiatan perekonomian.


Senin, 28 Maret 2011

Hadiah di Bulan Rabi’ul dari Pewaris Nabi (Al ‘Allamah Al Hafidz Al Habib Umar bin Hafidz)


Al Murobbi

Allahumma Sholli wasallim 'ala Sayyidina Muhammadin nashirilmanshur, Sholatan tanshurunaa biha bima nashorta bihirrusuli, wa tahfazunaa biha bima hafizhta bihadzdzikri, Wa 'Ala Alihi wa Shohbihi.

'Adadama 'alimta wa zinata ma 'alimta wa mil a ma 'alimta, wa 'ala jami'al anbiya wal mursalina, kullama dzakaroka wa dzakarohudz dzikruna, wa ghofala 'andzikrika wa dzakirihi al ghofiluun. (1x)

*) Fabijaa hihi sholla Allahu 'alaihi wa sallama nastanshurullah, nastahfazhuhu nastauda'uhu (7x)

Ya Allah limpahkanlah Shalawat & Salam atas Sayyidina Muhammad saw, Nabi yang membela dan dibela. Shalawat yang akan membela kami, seperti pembelaanMu terhadap para Rasul. Shalawat yang menjaga kami, seperti penjagaanMu terhadap dzikirMu. Juga Shalawat atas Keluarga dan Para Sahabat Nabi, Sebanyak apa-apa yang Engkau ketahui, perhiasan yang engkau ketahui, dan memenuhi segala hal yang Engkau ketahui. Juga atas sekalian Para Nabi dan Rasul, setiap disebut dzikirMu dan dzikirnya orang-orang yang berdzikir, dan setiap lalainya dari dzikirMu & dzikirnya orang-orang yang lalai berdzikir. (1x)

* (Maka dengan kemuliaan Nabi Muhammad saw, kami memohon pertolongan Allah, dan kami meminta Penjagaan serta PemeliharaanNya) 7x


"PELAN,HALUS,DAN TANPA DISADARI"


Seorang wanita berjilbab rapi tampak sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Sang guru berkata, “Saya punya permainan…

Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus.Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah “Kapur.!”, jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah “Penghapus!”

Murid-munidnya pun mengerti dan mengikuti. Sang guru berganti-gantian mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata, “Baik sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah “Penghapus !” , jika saya angkat penghapus, maka katakanlah “Kapur!”.

Dan dijalankanlah adegan seperti tadi, tantu saja munid-munid kerepotan dan kelabakan, dan sangat sulit untuk merubahnya. Namun lambat laun, mereka bisa beradaptasi dan tidak lagi sulit. Selang beberapa saat, permainan berhenti Sang guru tersenyum kepada murid-munidnya.

“Anak-anak, begituah kita ummat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan kepada kita lewat berbagai cara, untuk membalik sesuatu, dan yang haq menjadi bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sulit bagi kita menenima hal tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya lambat pun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan kalian mulai mengikutinya. Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik nilai”.

“Pacaran tidak lagi sesuatu yang tabu, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian mini menjadi hal yang lumrah, sex before married menjadi suatu hiburan, berjilbab tapi telanjang jadi mode, materialistis dan permissive kini menjadi suatu gaya hidup pilihan,dan lain lain.”

“Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadani, kallan sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?” tanya bu Guru kepada murid-munidnya. “Paham buu…”

“Baik permainan kedua…”

Begitu Bu Guru melanjutkan. “Bu Guru punya Quran, Ibu letakkan di tengah karpet. Nah, sekarang kalian berdiri di luar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur’an yang ada di tengah tanpa menginjak karpet?”

Murid-muridnya berpikir keras. Ada yang punya alternatif dengan tongkat, dan lain-lain. Akhirnya Sang Guru memberikan jalan keluar, ia gulung karpetnya, dan ambil Qur’annya. Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet.

“Anak-anak, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya. . Musuh-musuh islam tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan. .

Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah. Preman pun tak akan rela kalau
Islam dihina di hadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar.”

“Jika seseorang ingin membangun rumah yang kuat, maka dibangunnyalah pondasi yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau membongkar pondasinya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, lemari disingkirkan dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan” .

“Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan menghantam terang-terangan, tapi I a akan perlahan-lahan mencopot kalian. Mulai dan perangai kalian, cara hidup kalian, model pakaian kalian, dan lain-lain, sehingga meskipun kalian muslim, tapi kalian telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yg mereka… Dan

itulah yang mereka inginkan.”

“Ini semua adalah fenomena Perang Pemikiran (Ghazwu al-Fikr). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kalian… Paham ànak-anak?” “Paham buu"

“Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Islam, Bu?” tanya mereka.

“Sesungguhnya dahulu mereka terang-terangan menyerang, semisal Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi.”

“Begitulah Islam… Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sadar, akhirnya ambruk. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar.”

Paham anak-anak?” “Paham Buu..”

“Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita berdoa dahulu sebelum pulang…”

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya.


kasih sayang Illahi


Kalam Al-Habib Umar bin Muhammad Bin Hafidz


Ada suatu kisah tentang seorang laki-laki yang sering berbuat dosa dari Bani Israel. Suatu hari, pada salah satu perjalanannya, tak disangka-sangka bertemu dengan seorang ahli ibadah di padang pasir. Ia melihat orang ahli ibadah ini berbaring pada pinggangnya diatas tanah. Lalu ia melihat padanya dan menyadari bahwa orang ini berbaring pada bahunya karena dia kehausan. Kemudian ia bilang pada dirinya sendiri,


“Apa yang harus saya lakukan?. Apakah sebaiknya aku memberinya air?. Jika aku meneruskan perjalanan di padang pasir dan aku kehabisan air, maka aku akan mati. Apakah aku akan membiarkan orang ini menerima nasibnya (mati)?”


Dia berpikir bahwa jika dia membiarkan orang tadi menerima nasibnya, maka Allah tidak akan memaafkannya karena ia seorang yang sering berbuat dosa. Dia mendekati orang itu dan memberikan kepadanya sebagian airnya yang tadinya ia sangat inginkan. Orang tersebut lalu meminum air itu dan kemudian tenaganya pulih sehingga bisa duduk. Dia lalu meneruskan perjalanan kembali.


Pada hari akhir nanti, orang yang berdosa itu akan datang dan para malaikat penyiksa akan menyeretnya dan melemparkannya ke api neraka. Ketika mereka menyeretnya menuju api neraka, dia melihat orang yang ahli ibadah itu dan berkata,


“Apakah kau ingat denganku?. Aku orang laki-laki yang pernah memberimu air saat kau kehausan di padang pasir dan hampir saja mati?”


Orang yang ahli ibadah itu kemudian menghadap kepada Allah dan berkata,


“Ya Allah, orang ini dulu pernah lebih mencintaiku daripada dirinya sendiri, maka biarkan aku menjadi perantara buatnya.”


Allah Ta’ala berkata kepadanya,

“Silakan menjadi perantara buat dirinya.”

Lalu orang itu menjadi perantara buatnya. Allah berkata kepadanya,

“Raihlah dia dengan tanganmu dan bawalah ia ke surga bersamamu.”

Jadi, ini adalah faedah dari kecintaan Allah kepada salah seorang hambaNya untuk seseorang yang berbuat baik pada dirinya di masa hidupnya.


Minggu, 27 Maret 2011

Dzikir Subhanallah


Assalamu'alaikum..

Dari Ummul mu'minin yaitu Juwairiyah binti al-Harits radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. keluar dari rumahnya pada pagi hari ketika bersembahyang Subuh. Waktu itu Juwairiyah ada di dalam masjidnya. Kemudian beliau s.a.w. kembali setelah melakukan shalat Dhuha, sedangkan Juwairiyah duduk. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Engkau masih tetap dalam keadaan di waktu tadi saya tinggalkan." Juwairiyah menjawab: "Ya." Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Saya telah mengucapkan setelah meninggalkan engkau tadi empat macam kalimat, sebanyak tiga kali, andaikata kalimat-kalimat itu ditimbang dengan kalimat-kalimat yang engkau ucapkan sejak hari ini tadi, niscaya kalimat-kalimat yang saya ucapkan itu menang daripada yang engkau ucapkan. Kalimat-kalimat itu ialah: "Subhanallah wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridba nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kaiimatibi - Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya, sebanyak hitungan makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan ZatNya, seberat timbangan 'arasyNya dan sepanjang beberapa kalimatNya." (Riwayat Muslim)

Dalam riwayat Imam Muslim lainnya disebutkan: Subhanallah 'adada khalqihi. Subhanalfah ridha nafsihi. Subhanallah zinata 'arsyihi. Subbanallah midada kalimatihi."

Dalam riwayat Imam Termidzi disebutkan: Nabi s.a.w. bersabda: "Tidakkah engkau suka kalau saya ajari beberapa kalimat yang baik engkau membacanya, yaitu: Subhanallah 'adada khalqihi, tiga kali; Subhanallah ridha nafsihi, tiga kali; Subhanatlah zinata 'arsyihi, tiga kali; Subhanallah midada kalimatihi, tiga kali."

Wassalam.


Kisah Barirah Rha


Assalamu'alaikum.

Orang yang paling indah budi pekertinya, nabiyyuna Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari ketika beliau shallallahu 'alaihi wasallam diundang makan oleh seorang wanita, budak afrika yang bernama Barirah Ra. Barirah sangat ingin mengundang Rasulullah tetapi tidak pernah berani mengundangnya, karena tidak mempunyai hidangan yang semestinya untuk menyambut Rasulullah, dia termasuk fuqara' yang tidak memiliki apa-apa.

Maka suatu hari ia mendapatkan shadaqah berupa syurbah lahmiyyah (bubur daging) yang mana merupakan makanan golongan menengah ke atas di masa itu, dan orang seperti Barirah dalam hidupnya belum pernah mencicipi makanan itu, maka ia disedekahi makanan itu dan sebelum ia mencicipinya ia teringat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan ingin mengundang Rasulullah karena ia mempunyai makanan itu, ia pun mengundang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Rasulullah jika diundang oleh fuqara' beliau cepat datang, demikian indahnya budi pekerti sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Maka Rasul datang ke rumah Barirah Ra, dan Barirah pun langsung menghidangkan syurbah lahmiyyah itu,

Dan ketika Rasulullah akan menyentuhnya, seorang sahabat berkata: "Wahai Rasulullah, ini adalah makanan shadaqah yang diberikan kepada Barirah, sedangkan engkau diharamkan memakan shadaqah wahai Rasulullah", maka menunduk malu lah Barirah dan meneteskan air mata, hancur perasaannya karena dia tidak ingat bahwa Rasulullah tidak boleh memakan makanan shadaqah, maka ia menangis malu karena telah menghidangkan makanan yang diharamakan untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Namun Rasulullah adalah orang yang paling baik dan paling santun, maka beliau berkata: "makanan ini adalah shadaqah untuk Barirah dan sudah menjadi milik Barirah, dan Barirah tidak menshadaqahkannya kepadaku tetapi memberikannya kepadaku sebagai hadiah, maka aku boleh memakannya". Rasul pun mengambilnya kemudian memakannya, maka tersenyum cerahlah wajah Barirah Ra. Demikian indahnya akhlak sayyidina Muhammad shallahu 'alaihi wasallam.

Wassalam.


Saya BAHAGIA


Banyak orang berkata, bahwa bila ia mendapatkan seseorang yang sempurna, berkecukupan dan diridhoi oleh semua orang pasti ia akan bahagia…

Setujukah Anda, bahwa bila yang kita miliki sudah sempurna dan cukup bahkan diridhoi… itu akan membuat kita bahagia?

Dan hal itu bukan sekedar berandai-andai karena ALHAMDULILLAH kita telah memilikinya… seperti yang telah diwahyukan kepada Kanjeng Nabi Muhammad saw…

“Pada hari ini telah KU-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah KU-cukupkan kepadamu nikmat-KU, dan telah KU-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Sr AL Maa`idah 5: 3)

Bisa dibayangkan saat surat tersebut turun di haji wada`…
Beliau saw pasti merasakan kesedihan yang mendalam.... para sahabat pun merasakan semua bulu meremang, dan mata berlinang... semua menyadari bahwa ajaran telah sempurna diberikan...
maka artinya saat-saat perpisahan Nabi saw dengan umat yang dicintainya, antara para sahabat dengan dengan Nabi saw yang sangat dicintai akan terjadi dalam waktu yang sudah dekat...
dibalik kesempurnaan, kecukupan dan ridho ALLAH atas agama Islam telah sempurna... semua sedih... semua berduka...

Kini... kita telah menjadi umat beliau, tidak ada diperlukan ajaran tambahan lagi... semua telah sempurna, cukup dan diridhoiNYA...
Maka bisakah kita katakan... `Saya bahagia di dalam ISLAM?`
Bukan hanya sekedar mengatakan, bahwa kita bahagia dengan materi yang kita miliki, istri/suami yang kita miliki, anak yang kita miliki... dsb...

Mari sama-sama belajar tuk menikmati keindahan Islam sebagaimana Kanjeng Nabi saw mengajarkan keindahan berumahtangga, bertetangga, bernegara... juga menikmati keindahan sholat, sedekah, berpuasa dan ibadah lainnya...

Barokallah... Barokallah...

Allahumma shalli `ala sayyidina wa maulana Muhammad wa`ala ali sayyidina wa maulana Muhammad....

NB: Bila ada kebaikan dalam tulisan ini, sebarkanlah... bila ada kealpaan maka semoga ALLAH mengampuni saya...


Kisah Abu Thalhah al Anshari Ra


Assalamu'alaikum.

Ketika turun terguran dari Allah subhanahu wata'ala untuk orang-orang yang mampu tetapi tidak mempedulikan keluarga dan kerabatnya. Para sahabat berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: " Wahai Rasulullah, Abu Thalhah Al Anshari itu adalah orang yang paling kaya di kalangan kaum Anshar, tetapi banyak para kerabatnya yang tidak ia perhatikan", di saat itu Rasulullah hanya diam menunggu waktu yang tepat, sampai turunlah ayat

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ ( آل عمران : 92 )

" Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan dari apa apa dari harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya " ( QS. Ali Imran : 92 )

Maka ketika ayat ini turun, datanglah Abu Thalhah kepada Rasulullah dan berkata: "Wahai Rasulullah, aku mempunyai kebun Bairuha dan aku infakkan untuk Allah subhanahu wata'ala, karena ini adalah harta yang paling aku cintai". Bairuha adalah suatu perkebunan besar yang indah untuk tempat tamasya dekat dengan masjid nabawy, Rasulullah sering beristirahat dan berteduh disitu didalamanya terdapat pohon-pohon rindang, danau dan air, suasananya sejuk. Maka Rasulullah berkata: "Sungguh bairuha ini adalah harta yang sangat mahal wahai Abu Thalhah", maka Abu Thalhah menjawab: "betul wahai Rasulullah, karena telah turun ayat" :

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ ( آل عمران : 92 )

Rasulullah tau bahwa Abu Thalhah ini adalah orang yang banyak lupa terhadap para kerabatnya yang tidak mampu padahal dia kaya, maka Rasulullah berkata: "Aku terima kebun ini wahai Abu Thalhah untuk Allah subhanahu wata'ala, dan kusedekahkan karena Allah subhanahu wata'ala, bisakah engkau membantuku untuk membagi-bagikannya kepada orang-orang yang tidak mampu wahai Abu Thalhah?", Abu Thalhah berkata: "baik Rasulullah, aku akan membagikannya kepada orang-orang yang engkau tunjuk", Rasulullah berkata: "para keluarga dan kerabatmu", menangislah Abu Thalhah dan berkata: "wahai Rasulullah, engkau lebih memperhatikan terhadap saudara-saudaraku dibandingkan aku padahal mereka adalah para kerabat dan keluargaku sendiri", demikianlah indahnya budi pekerti nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.

Wassalam.


Sekelumit Tentang Mu'jizat Rasul Saw


Assalamu'alaikum.

Diriwayatkan oleh sayyidina Alqamah bahwa suatu waktu beliau dan para sahabat kehausan, maka Rasulullah meminta sebuah tempat yang berisi sedikit air kemudian beliau menaruhkan tangannya di tempat itu dan terlihatlah air mengalir dari jari-jari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau berkata: "Kemarilah yang ingin mendapatkan keberkahan yang suci dari Allah subhanahu wata'ala". Dan para sahabat pernah mendengar makanan bertasbih saat nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam menyentuhnya.

Allah memancarkannya dari jari-jari sayyidina Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menjelaskan bahwa barakah itu dari Allah bukan dari makhluk, namun Allah munculkan melalui makhluk, mungkin melalui awan atau dari dalam tanah dan yang lainnya.

Demikian indahnya nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam sehingga makanan yang disentuh oleh nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam terdengar suara dzikirnya oleh para sahabat. Seluruh makhluk berdzikir kepada Allah, tetapi ketika mereka disentuh oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam maka Allah perdengarkan gema tasbih mereka kepada para sahabat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik budi pekertinya dan tidak pernah mencela orang lain walaupun orang itu berdosa.

Ketika salah seorang dusun yang mabuk karena minuman keras maka ia diberi hukuman, namun setelah itu dia mabuk lagi dan begitu seterusnya, maka para sahabat berkata: "Laknat Allah untukmu!", maka Rasulullah berkata: "Janganlah kalian melaknatnya, sungguh aku tau bahwa ia mencintai Allah dan Rasul-Nya".

Al Imam Ibn Hajar Al Asqalany di dalam Fathul Bari bisyarh Shahih Al Bukhari menjelaskan bahwa cinta kepada Allah dan Rasulullah itu ada tingkatan derajatnya, walaupun seseorang itu adalah orang yang banyak berbuat dosa namun cinta kepada Allah dan Rasulullah tidak bisa terhapus oleh dosa.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah makhluk yang paling indah dari semua ciptaan Allah subhanahu wata'ala. dalam riwayat lain adalah sayyidina Anas bin Malik yang berkata:

مَا مَسَسْتُ حَرِيْرًا وَلَا دِيْبَاجًا أَلْيَنُ مِنْ كَفِّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَا شَمِمْتُ رِيحًا قَطُّ أَوْ عَرْفًا قَطُّ أَطْيَبَ مِنْ رِيحِ أَوْ عَرْفِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

"Aku tidak pernah menyentuh sutera dan pakaian sutera yg lebih lembut dari telapak tangan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan aku tidak pernah mencium bau yg lebih harum daripada bau Nabi shallallahu 'alaihi wasallam"

Diriwayatkan di dalam Shahih Al Bukhari jika beliau shallallahu 'alaihi wasallam lewat maka para sahabat berdiri dan meraih tangan beliau dan mengusapkannya ke wajah mereka. Demikian perbuatan para sahabat.

Wassalam.


Bulan Terbelah.


Assalamu'alaikum.

Allah Subhanahu wata'ala berfirman :

وَإِن يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ ﴿القمر : ٢﴾ Al-Qamar : 2

"Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".

Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan?" Mereka menjawab, "Coba belah bulan..." Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!"

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.

Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali..."
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar).

Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap... (sampai akhir surat Al-Qamar).

Wallahu 'alam bisshowab.
Wassalam.


Semangkuk Susu Untuk Ahlusshuffah.


Assalamu'alaikum.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. : demi Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya, (terkadang) aku tidur di atas tanah dengan perut lapar dan (terkadang) aku ikatkan sebuah batu ke perutku untuk menahan lapar. Suatu hari aku duduk di jalan yang biasa dilalui mereka (Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya). Ketika Abu Bakar lewat aku memintanya membacakan untukku sebuah ayat alquran dan aku memintanya hanya dengan maksud barangkali ia dapat menghilangkan rasa laparku, tetapi ia lewat begitu saja.

Kemudian Umar lewat didepanku dan aku memintanya membacakan untukku sebuah ayat dari kitab Allah dan aku memintanya hanya dengan maksud barangkali ia dapat menghilangkan rasa laparku, tetapi ia lewat begitu saja.

Akhirnya Abul Qasim (Nabi Muhammad Saw) lewat dan ia tersenyum ketika melihatku karena ia tahu maksudku hanya dengan melihat wajahku. Nabi Muhammad Saw bersabda, “wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “labbaik ya Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw bersabda kepadaku, “ikuti aku”. Nabi Muhammad Saw pergi dan aku berjalan dibelakangnya, mengikutinya.

Kemudian Nabi Muhammad Saw masuk kedalam rumahnya dan aku meminta izin masuk kerumahnya dan diizinkan. Nabi Muhammad Saw melihat semangkuk susu dan berkata, “darimana ini?” mereka berkata, “itu hadiah dari si fulan untukmu”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “labbaik ya Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “panggillah orang-orang shuffah”

Orang-orang shuffah adalah tamu-tamu islam yang tidak memiliki keluarga, uang atau seseorang yang dapat mereka mintai pertolongan dan setiap kali objek sedekah diberikan kepada Nabi Muhammad Saw, Nabi Muhammad Saw akan memberikannya kepada mereka sedangkan Nabi Muhammad Saw sendiri sama sekali tidak menyentuhnya. Dan setiap kali hadiah apapun diberikan kepada Nabi Muhammad Saw , Nabi Muhammad Saw akan memberikannya sebagian untuk mereka dan sebagian untuk diri Nabi Muhammad Saw.

Perintah Nabi Muhammad Saw itu membuatku kecewa dan aku berkata kepada diriku sendiri, “bagaimana mungkin susu semangkuk cukup untuk orang-orang shuffah?” menurutku susu itu hanya cukup untuk diriku sendiri. Nabi Muhammad Saw menyuruhku memberikan susu itu kepada mereka. Aku akan takjub seandainya masih ada sisa untukku. Tetapi bagaimanapun aku harus taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka aku pergi menermui orang-orang shuffah itu dan memanggil mereka.

Mereka pun berdatangan dan meminta izin masuk kedalam rumah. Nabi Muhammad Saw memberi mereka izin. Mereka duduk didalam rumah itu. Nabi Muhammad Saw bersabda, “wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “labbaik ya Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “bawalah susu ini dan berikan kepada mereka”. Maka aku membawa semangkuk susu itu kepada mereka satu persatu dan setiap mereka mengembalikannya kepadaku setelah meminumnya, mangkuk susu itu tetap penuh.

Setelah mereka semua selesai minum dari mangkuk susu itu aku memberikannya kepada Nabi Muhammad Saw yang memegang mangkuk itu seraya tersenyum jenaka dan berkata kepadaku, “wahai Abu Hirr!” aku menjawab, “labbaik ya Rasulullah”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “masih cukup untuk engkau dan aku”, aku berkata, “engkau berkata benar ya Rasulullah!” Nabi Muhammad Saw bersabda, “duduklah dan minumlah” aku duduk dan meminumnya. Nabi Muhammad Saw berkali-kali memintaku untuk meminumnya hingga aku berkata, “tidak, demi Zat yang mengurusmu sebagai pembawa kebenaran, perutku sudah sangat kenyang”. Nabi Muhammad Saw bersabda, “berikan kepadaku”. Ketika kuberikan mangkuk itu kepadanya, Nabi Muhammad Saw memuji dan menyebut nama Allah dan meminum sisa susu itu. (HR Bukhari)

Allahu a'lam
Wassalam.


Siroojan Muniroo.


Asssalamu'alaikum.

Allah Swt berfirman :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ ﴿الأنبياء : ١۰٧﴾ Al Anbiyaa : 107
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."

Allah Swt yang Maha membangkitkan ke alam penyeru ke jalan keluhuran, yang seruan sang Nabi ini dilangsungkan dan diteruskan dari zaman-kezaman dari generasi ke generasi cahaya hidayah dilangsungkan oleh Allah dari jiwa mulia menuju jiwa mulia, menerangi hati si fulan menularkan cahayanya kepada jiwa lainnya, demikian rahasia kemuliaan kebangkitan (yaitu) sayyidina Muhammad SAW wabarik ‘alaih.

Kemuliaan dari satu jiwa yang dipenuhi hikmah Ilahi, dipenuhi cahaya kemuliaan al-Qur’anul karim, lantas disampaikan kepada jiwa-jiwa suci Muhajirin dan Anshor, mereka menerima kemuliaan cahaya risalah dan bimbingan-bimbingan sang Nabi, mereka menerima budi pekerti terindah, menyaksikan makhluk yang paling indah, menyaksikan budi pekerti yang paling indah, menyaksikan akhlak yang paling suci, sehingga mereka tenggelam meninggalkan seluruh idolanya, mereka tidak mengenal idola yang lain, selain Nabiyyuna Muhammad SAW, mereka lupa dengan semua yang mereka cintai, mereka asyik kepada manusia yang paling lembut dan berkasih sayang, manusia yang paling banyak tersenyum, manusia yang paling ramah, SAW wabarik ‘alaih.

Sehingga Allah memuji sang Nabi dalam Firman-Nya: “ Waman ahsana qoulan mimman da’aa ila Allah wa ‘amila sholihan wa qoola innanii minal muslimiin” “Adakah ucapan yang lebih indah kata Allah selain ucapan orang yang menyeru kejalan Allah dan kepada amal sholeh dan berkata sungguh aku adalah orang yang muslim”

Maka jatuhlah memahaman kita sedemikian banyak para penyeru kejalan Allah dan kepada amal yang sholeh, akan tetapi pemimpin mereka semua Sayyidina Muhammad SAW. Pemimpin penyeru kejalan Allah.
“ Innaa arsalnaaka syahidan wa mubasyiron wa nadziron wa daa’iyan ila Allah bi idznihi wa siroojan muniroo” Pelita yang terang benderang adalah gelar dari Allah, untuk Nabi-Nya Muhammad SAW.

Alangkah indahnya gelar ini digelari oleh Allah “Siroojan muniroo” pelita yang terang benderang, yang para sahabat ketika dalam keadaan sedih maka mereka mencari-cara untuk sampai menghadap sang Nabi sehingga hilang kesedihannya ketika memandang wajah manusia yang paling ramah, manusia yang paling tidak ingin menngecewakan orang lain, (adalah wajah) Muhammad Rasululah SAW.

(Habib Munzir al Musawa)

Wassalam.


Pengikut

Video Streaming

 

ramamuare Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha