Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, itu yang akan saya bahas dalam tulisan kali ini. Pembahasan saya awali dengan pengertian bahasa. Bahasa adalah cara atau alat komunikasi antara yang satu dengan lainnya, namun bukan hanya manusia. Hewan, tumbuhan, dan makhluk lainnya pun berkomunikasi dan berinteraksi dengan perantara alat yang disebut bahasa. Hanya saja, manusia tidak mengerti bahasa hewan dan makhluk lainnya. Itu menurut saya pribadi, sedangkan pengertian bahasa menurut beberapa ahli bahasa yang saya ambil di internet sebagai berikut :
- Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
- Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
- Menurut Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Jika dipadukan intinya sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama manusia. Bahasa bukan hanya melalui lisan, namun juga dapat disampaikan melalui alat. Misal : adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran, alarm untuk tanda segera berkumpul, bedug untuk tanda segera melakukan sholat, suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya, simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet dan masih banyak contoh lain dalam kehidupan sehari-hari yang bisa diambil.
Bahasa secara lisan itu sendiri beraneka ragam, karena setiap Negara punya bahasa masing- masing yang disesuaikan dengan ras, suku, letak geografis Negara dan lain -lain. Misal saya ambil contoh bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara menggunakan bahasa yang hampir sama, yaitu bahasa melayu. Namun masing-masing berbeda versinya pada tiap Negara. Begitu juga dengan negara-negara timur tengah yang hampir seluruh negaranya menggunakan bahasa Arab. Di Indonesia sendiri lebih kompleks lagi. Pada tiap suku dan daerah memiliki bahasa tersendiri. Di Pulau Jawa saja terdapat banyak bahasa, seperti bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa betawi dan sebagainya. Belum lagi di pulau-pulai lainnya.
Pada awalnya bahasa melayu menyebar ke pelosok Indonesia bersamaan dengan menyebarnya agama islam di Indonesia. Serta makin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Indonesia sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia. Nah oleh sebab itu para pemuda dalam sebuah perkumpulan menyatukan bahasa kita menjadi bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa melayu sebagai alat komunikasi sebagaimana terdapat dalam sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 yang dirumuskan oleh Moehammad Yamin, yang salah satunya berbunyi : “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
Sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung di seluruh kawasan tanah air kita yang sudah terjadi berabad-abad sebelumnya. Kondisi ini memungkinkan masyarakat sama sekali tidak merasa bahasa daerahnya tersaingi. Mereka harus sadar bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat komunikasi antar suku. Karena setiap daerah dan suku punya bahasa daerah tersendiri. Itulah salah satu fungsi dari disatukannya bahasa menjadi bahasa Indonesia. Namun tidak mengurangi fungsi bahasa daerah itu sendiri. Bahasa daerah tetap dapat dipergunakan dalam kondisi dan situasi kedaerahan dan tetap berkembang.
Jika tidak disatukan menjadi satu bahasa, pastinya akan kacau balau masyarakat Indonesia dalam berkomunikasi antara satu dan lainnya. Contohnya saja pasti anda tahu iklan salah satu produk susu kental manis di televisi yang memainkan bahasa-bahasa yang terdapat di Indonesia menjadi seakan salah pengertian dan dibuat lucu. Salah satu dialog dari iklan tersebut yang saya ingat :
- Anak berbahasa sunda : “ini teh susu !!”
(maksudnya dalam bahasa Indonesia : “ini adalah susu !!“)
- Anak berbahasa lainnya : “bukan itu susu saja ..”
- Anak berbahasa sunda : “ini teh susu !!” (sambil meyakinkan anak
yang satu)
Setelah berdebat panjang akhirnya yang satu bertanya
- Anak berbahasa lainnya : “mana teh nya ??,”
Anak berbahasa sunda pun bingung sambil menggaruk kepala, lalu si ibu muncul untuk meredakan dua anak itu.
- Ibu : “iya ini teh susu”,
dan si ibu pun menjelaskan kepada anak yang tidak mengerti bahasa sunda bahwa yang dimaksud oleh anaknya itu “ini adalah susu”, lalu si anak itupun tersenyum malu dan diberi susu oleh sang ibu.
Secara tidak langsung, dialog pada iklan tersebut menggambarkan pentingnya bahasa yang harus disatukan dalam suatu bangsa. Agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti contoh dialog iklan diatas yang pasti membuat anda tertawa bila mengingat adegannya.
Dari salah satu sumber di internet “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975, dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia antara lain mempunyai fungsi sebagai :
- Lambang kebanggaan nasional.
- Lambang identitas nasional.
- Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya.
- Alat perhubungan antarbudaya antardaerah.
Umumnya bahasa berfungsi sebagai alat untuk berekspresi, komunikasi,integrasi dan adaptasi sosial, serta alat kontrol sosial. Intinya fungsi dari bahasa seperti judul makalah ini, yaitu “Bahasa Sebagai Alat Komunikasi”.
Browse: Home > Bahasa Indonesia Sebagai Alat Komunikasi
0 Comments:
Posting Komentar