Kamis, 26 Mei 2011

Gambaran Surga Yang Sebenarnya


Oleh : Pahrudin HM, M.A.

Siapa pun tentu menginginkan surga. Ya, surga adalah ganjaran atau imbalan bagi siapa saja yang melakukan kebaikan-kebaikan selama hidupnya di dunia. Berbeda dengan surga yang berkaitan dengan kebaikan, maka apa yang diperoleh oleh para pelaku kejelekan dan keburukan selama menjalani kehidupannya di dunia adalah neraka. Jika surga dipenuhi dengan beragam kenikmatan dan kesenangan yang akan dirasakan oleh para penghuninya, maka sebaliknya neraka menjadi tempat yang disediakan di dalam beraneka ragam siksaan dan kesengsaraan.

Hampir semua agama yang menjadi anutan setiap insan di muka bumi ini mengajarkan surga sebagai ganjaran para pelaku kebaikan selama hidupnya. Dalam agama yang lahir dan tumbuh di India, Hindu, dikenal dengan ajaran Nirwana. Tempat yang dikatakan berada di suatu tempat yang tinggi tersebut merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang melakukan kebaikan selama hidupnya. Tidak mengherankan jika setiap pemeluk Hindu dengan beragam sektenya sangat menginginkan Nirwana jika kelak menghadap sang pencipta. Popularitas ajaran Nirwana ternyata tidak hanya terbatas pada para pemeluknya yang setiap hari berkutat dengan ajaran-ajaran yang dipersiapkan untuk menuju ke sana, tetapi sebuah kelompok band Barat bahkan menggunakannya sebagai nama, yaitu Nirvana.

Seperti halnya Hindu yang merepresentasikan agama ardhi atau agama bumi, Islam sebagai salah satu agama yang digolongkan sebagai agama samawi atau agama langit juga mengenal surga. Seperti halnya Nirwana yang diyakini para pemeluk Hindu sebagai tempat yang dipenuhi kenikmatan, dalam Islam surga (jannah) juga merupakan tempat para pelaku kebaikan (orang-orang saleh) menerima imbalan dari perbuatan-perbuatannya selama hidup di dunia.

Namun demikian, apa sesungguhnya yang dinamakan surga menurut Islam dan bagaimanakah gambarannya?…

Dalam al-Qur’an yang menjadi sumber utama segala ajaran Islam di samping al-Hadis, surga digambarkan dalam beberapa ayatnya. Beberapa ayat mengetengahkan gambaran surga secara global, seperti bahwa surga itu tempat yang dipenuhi segala kenikmatan, akan tetapi beberapa ayat yang lain mengetengahkan potret surga secara cukup mendetail. Salah satu ayat al-Qur’an yang menggambarkan surga secara cukup mendetail adalah ayat : “Tajri min tahtihal anhar” yang kalau diterjemahkan menjadi “di bawahnya mengalir sungai-sungai”. Inilah salah satu gambaran surga yang ditengahkan al-Qur’an sebagai potret yang dapat dipahami oleh para muslim.

Namun demikian, apakah surga memang benar-benar seperti gambaran yang salah satunya diperlihatkan di atas?. Pertanyaan ini mungkin pernah mengemuka dari mulut orang yang mencermati beragam gambaran dalam al-Qur’an. Menurut penulis, gambaran surga seperti di atas tidak serta merta seperti itu. Hal ini karena sebagaimana diketahui bahwa bangsa Arab sebagai kelompok pertama yang menerima al-Qur’an yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW tinggal dan hidup di padang pasir. Tempat tinggal bangsa Arab memang dikenal sebagai salah satu tempat terekstrim di dunia, dipenuhi padang pasir nan tandus sejauh mata memandang dan hujan merupakan sesuatu yang langka di wilayah ini. Dengan kondisi seperti ini, maka air menjadi sesuatu yang asing dan sangat diharapkan serta sangat berharga oleh bangsa Arab. Dalam sejarah bahkan selalu dicatat bahwa seringkali terjadi perselisihan yang berujung pada peperangan di antara suku-suku Arab hanya untuk memperebutkan mata air (wadi). Tidak mengherankan jika pertumbuhan penduduk yang mendiami perkampungan-perkampungan di jazirah Arab berada di sekitar sumber air. Contohnya adalah kota Mekkah yang sangat bersejarah dalam perjuangan Islam yang berada ada di dalamnya sumber mata air yang tak pernah kering sejak kemunculannya pertama kali di saat kelahiran Nabi Ismail, yaitu sumur Zamzam.

Bandingkan dengan wilayah-wilayah yang dikenal sebagai kawasan tropis, seperti Indonesia. Curah hujan yang tinggi setiap tahunnya membuat masyarakatnya tidak terlalu menganggap air sebagai sesuatu yang sangat berharga layaknya di kawasan Arab. Sungai-sungai yang terdiri dari sungai besar seperti Sungai Musi dan Sungai Batanghari dan beragam sungai kecil sepanjang tahun mengalirkan airnya untuk dimanfaatkan oleh para penduduknya. Sungai juga menjadi tempat beraktivitas untuk melakukan beragam keperluan sehari-hari oleh para penduduk Indonesia seperti yang ada di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Dengan demikian, air bukanlah menjadi sesuatu yang langka dan sangat berharga bagi masyarakat tropis layaknya di kawasan Arab karena kesehariannya bersentuhan dengan sungai.

Apakah dengan demikian gambaran surga sebagaimana yang diperlihatkan al-Qur’an menjadi tidak relevan dan hanya berlaku bagi orang-orang Arab saja?. Tentu tidak demikian. Surga itu memiliki sifatnya tersendiri, yaitu sesuatu yang sangat menarik sehingga membuat orang sangat berkeinginan untuk mendapatkannya. Dalam konteks masyarakat Arab saat itu, air menjadi sesuatu yang sangat berharga apalagi air yang mengalir besar layaknya sungai yang biasa kita temui di Indonesia. Karena itulah, gambaran surga yang dihadirkan oleh Allah di antaranya adalah mengenai sungai-sungai yang mengalirkan banyak air di dalamnya. Dengan demikian, tidak lantas menganggap bahwa gambaran surga yang diperlihatkan al-Qur’an bukanlah sesuatu yang menarik karena sudah biasa ditemui dalam kehidupan keseharian kita. Sebagaimana dalam hadis disebutkan bahwa surga itu sebenarnya tidak akan dapat dibayangkan oleh manusia kenikmatan dan kesenangan yang ada di dalamnya. Wala ‘ainun ra at, wala udzunun sami’at, wala khatharat fi qalbil basyar. Surga itu tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah tergambarkan dalam pikiran manusia. Itulah gambaran surga yang sebenarnya. Gambaran-gambaran yang ada dalam al-Qur’an dan Hadis sebagaimana yang salah satunya tampak di atas hanyalah sebagai perangsang dan pemancing manusia beriman untuk senantiasa mengabdikan hidupnya untuk kebaikan dan kebaikan. Amin. Allahumma adkhilnal jannatakan na’im.

Kalau sekiranya al-Qur’an dan Nabi Muhammad SAW diturunkan di Indonesia, apakah gambaran surga yang diketengahkan oleh Allah SWT?….

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

Pengikut

Video Streaming

 

ramamuare Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha