Minggu, 09 Mei 2010

Banjir Agenda Tetap Tahunan Ibukota






Banjir seakan telah menjadi agenda tetap tahunan ibukota Indonesia kita tercinta ini,
bahkan sebagian masyarakat ibukota sudah menganggap banjir peristiwa yang biasa – biasa saja dan pasti akan mereka alami tiap tahunnya, dan pada kenyataanya memang demikian bagi sebagian masyarakat ibukota.

Meski begitu mereka sadar akan dampak dari musibah banjir yang mereka alami begitu besar dan merugikan. Bukan dari segi materi saja namun juga dari segi kesehatan berupa ancaman wabah penyakit pasca banjir yang menimbulkan bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia berbahaya. Penyakit yang paling sering dialami adalah diare masa pertumbuhan antara 1 - 7 hari dan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk / serangga, seperti Demam Berdarah, Malaria, dan lain-lain.

Menurut bahasa banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat
Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.

Beberapa penyebab banjir diantaranya:
- Ilegal Loging (Penebangan hutan liar)
- Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air.
- Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan hutan yang baru di tebangi.
- Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir. dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya.
.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk menanggulangi banjir di ibukota. Terutama Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta. Mulai dari tindakan preventif sampai tindakan antisipatif.

Berbagai solusi juga ditawarkan oleh para ahli untuk menangani banjir di Jakarta. Mulai dari pengerukan semua sungai di Jakarta sedalam 7 meter, lalu pembuatan banjir kanal barat dan timur, sampai pembuatan deep tunel atau terowongan air bawah tanah.

Berbagai pihak saling menyalahkan tentang penyebab banjir di Jakarta. Pemda DKI jakarta menyalahkan masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga 6.000-7.000 ton sampah per hari menjadi penyebab tersumbatnya aliran air. Sementara warga Jakarta menyalahkan pemda yang tidak bisa membenahi sistem drainase di Jakarta sehingga hujan deras sebentar saja sudah bisa mengakibatkan banjir.

Namun jika ditelusuri lebih jauh penyebab banjir di ibukota, musibah ini bisa terjadi karena pembangunan tata kota yang memang sudah terlanjur salah dan ada dua hal dasar penyebab banjir di Jakarta, yaitu: budaya membuang sampah sembarangan dan buruknya sistem drainase.

Mari kita mulai untuk menanggulangi atau setidaknya mengurangi musibah ini kita mulai dari hal yang kecil yakni menghilangkan budaya membuang sampah sembarangan.
Yang jelas banjir di ibukota nampaknya sudah sulit untuk dihindari, karena tiap tahunnya para pendatang makin banyak yang berbondong – bondong ke Jakarta yang menyebabkan lahan untuk perairan ibukota semakin berkurang yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

Pengikut

Video Streaming

 

ramamuare Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha