Selasa, 05 Juni 2012



DONOR DARAH DAPAT MENYELAMATKAN JIWA

MAKALAH BAHASA INDONESIA 2












RAMA TRI WIJAYA
14109925
3 KA 24



SISTEM INFORMASI
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2012




KATA PENGANTAR





Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan karunianya kepada kita semua, semoga aktivitas kita sehari-hari selalu mendapat ridhoNya amien. Selanjutnya shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi akhir zaman yang telah membawa kita kebenaran. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas pembuatan makalah dari artikel yang telah ada pada mata kuliah Bahasa Indonesia 2.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan laporan kerja praktek ini lebih lanjut, akan penulis terima dengan senang hati. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini.

Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.













Jakarta, 29 April 2012


`

                                                                                                 Rama Tri Wijaya



ii
DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR............................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I      PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah....................................................................1
1.2  Rumusan Masalah........................................................... ..................1
1.3  Tujuan Penulisan................................................................................1
BAB II    PEMBAHASAN
                 2.1 Donor Darah.......................................................... .........2
                 2.2 Kegunaan Darah Yang Didonorkan..................................2
                 2.3 Sebelum Melakukan Donor Darah....................................3
                 2.4 Proses Saat Melakukan Donor Darah.............................. 3
                 2.5 Setelah Melakukan Donor Darah .....................................4
Bab III     KESIMPULAN DAN SARAN
                 3.1 Kesimpulan.......................................................................5
                 3.2 Saran................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................6


























Iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Pada saat ini donor mungkin donor darah adalah hal yang biasa bagi sebagian orang, namun sebagiannya lagi enggan begitu mendenganr kata donor darah dengan berbagai alasan. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan mereka tentang manfaat dan proses donor darah. Yang mereka pikirkan hanya ketakutan terhadap jarum suntik dan darah, yang sebagian orang juga takut dirinya menjadi kekurangan darah setelah melakukan donor darah. Oleh sebab itulah penulis membahas topik tentang donor darah.

1.2  Rumusan Masalah

a.       Apa itu donor darah ?
b.      Apa manfaat dan akibatnya jika melakukan donor darah ?
c.       Bagaimana proses melakukan donor darah ?



1.3  Tujuan Penulisan

Salah satu penyebab kenapa orang takut melakukan donor darah adalah karena ketidaktahuan mereka tentang segala sesuatu tentang donor darah, baik manfaat maupun proses melakukannya. Hal ini yang menggerakkan penulis untuk membahas donor darah dalam makalah ini. Agar para pembaca nantinya mengetahui segala sesuatu tentang donor darah dan tidak takut lagi untuk melakukannya. Karena manfaat yang didapat bukan hanya untuk si penerima darah saja, tapi si pendonor pun mendapatkan manfaat.


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Donor Darah

Mendonorkan darah sangat penting dalam system kesehatan. Bila tidak ada yang mendonorkan darah, maka banyak tindakan medis sehari-hari yang tidak dapat dilakukan. Dokter dan dokter bedah sangat bergantung kepada darah yang didonorkan untuk dapat melakukan tindakan medis ataupun operasi untuk menyelamatkan jiwa pasien.

Menurut data yang didapat PMI, kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4 juta kantong darah dengan jumlah yang baru bisa terpenuhi sebanyak 1,25 juta kantong darah. Angka ini masih jauh dari jumlah ideal persediaan kantong darah, yang mencapai 3% dari jumlah seluruh penduduk, sehingga untuk Indonesia berarti sekitar 6 juta kantong darah.

Kemudian, karena darah memiliki masa penympanan yang singkat, maka persediaan darah di rumah sakit perlu juga untuk selalu diperbaharui. Sebagai contoh, sel darah merah hanya dapat disimpan dalam jangka waktu 35 hari, sedangkan platelet (bagian dari sel darah merah yang berguna untuk penggumpalan/pembekuan darah) hanya dapat disimpan dalam waktu 5 hari.

2.2 Kegunaan Darah Yang Didonorkan

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mendonorkan darah dapat menyelamatkan nyawa. Darah dapat digunakan dalam berbagai bentuk untuk berbagai situasi dan kondisi pasien. Sesudah kita mendonorkan darah, maka darah akan dites di laboratorium, untuk dilakukan skrening terhadap berbagai jenis virus dan infeksi, seperti misalnya HIV dan hepatitis.

Bila telah lulus skrening tersebut, kemudian darah akan diproses untuk dipisahkan menjadi komponen yang berbeda. Dengan cara ini, maka sekantng darah yang telah kita donorkan akan dapat digunakan untuk menolong beberapa pasien yang berbeda. Ketika darah telah selesai dipisahkan, maka darah sudah siap untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang ada.

Komponen-komponen yang berbeda didalam darah, biasanya akan dipisahkan menjadi seperti dibawah ini :
·         Darah utuh
Biasanya digunakan bila terjadi kehilangan darah yang banyak.

·         Sel darah merah
Sel darah merah adalah sel yang membawa okosigen ke seluruh tubuh melalui zat yang disebut hemoglobin. Sel darah merah biasanya digunakan untuk menggantikan darah yang hilang akibat kecelakaan , tindakan operasi atau pada saat melahirkan. Pada beberapa kasus, sel darah merah dapat digunakan sebelum melakukan tindakan operasi, bila pasien mengalami luka bakar atau anemia yang berat.

·         Platelet
Platelet adalah sel dalam darah yang membantu darah untuk menggumpal. Biasanya platelet digunakan untuk mengatasi kegagalan sumsum tulang. Sumsum tulang adalah jaringan berongga didalam tulang yang membantu memproduksi sel darah baru. Ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi cukup sel darah baru, maka disebut dengan kegagalan sumsum tulang.
Selain itu, Platelet juga diperlukan untuk mengatasi leukemia (jenis kanker yang mempengaruhi sel darah.

·         Plasma
Plasma adalah cairan berwarna kuning, yang membantu membawa berbagai jenis sel darah. Plasma dapat berbentuk beku atau yang telah diproses.
Plasma beku biasa digunakan untuk membantu mengganti darah yang hilang ketika melahirkan atau pada saat operasi jantung. Plasma beku juga dapat digunakan untuk membalik terapi anti penggumpalan dengan cara mendorong darah untuk menggumpal. Sedangkan plasma yang telah diproses biasa digunakan untuk hemophilia (suatu kondisi yang membuat darah tidak dapat menggumpal/membeku sacara normal. Plasma yang telah diprses juga dapta digunakan untuk membantu menghasilkan zat yang disebut dengan anti-D. Zat tersebut membantu mencegah suatu kondisi yang dikenal dengan penyakit rhesus, yang dapat terjadi bila antibodi dalam darah sang ibu menyerang sel anak yang dikandungnya.

2.3 Sebelum Melakukan Donor Darah

Ketika hendak mendonorkan darah, maka calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran, lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah, serta dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter. Hal inilah yang penting dilakukan, karena biasanya setelah selesai mendonorkan darah, maka tubuh akan terasa lemas sehingga bagi yang memilikitekanan darah rendah, akan beresiko untuk mengalami anemia.

Selain itu juga, demi menjaga keamanan darah dan juga kesehatan sang calon donor, maka calon donor darah yang memiliki kondisi tertentu tidak dapat diterima untuk mendonorkan darahnya. Kondisi-kondisi tersebut ada;ah : alkoholik, mempunyai penyakit hepatitis, diabetes melitius, epilepsi, termasuk golongan masyarakat yang beresiko tinggi terkena penyakit HIV/AIDS, sedang mengalami sakit demam/influenza, baru dicabut giginya (kurang dari 3 hari), pernah menerima tranfusi darah (kurang dari 1 tahun), baru mampunyai tato, ditindik, akupuntur (kurang dari 1 tahun), serta sedang hamil/menyusui. Mereka dengan kondisi diatas untuk sementara waktu tidak daoat untuk mendonorkan darahnya.

2.4 Proses Saat Melakukan Donor Darah

Bila sudah tiba waktunya untuk mendonorkan darah, maka kita akan ditempatkan di kursi tempat tidur untuk berbaring dengan lengan yang diluruskan. Kemudian akan dipasang alat untuk menghentikan pendarahan/turniket dilengan bagian atas, supaya pembuluh vena menjadi lebih mudah terlihat dan lebih mudah untuk dimasuki jarum, serta dapat membuat kantung darah terisi lebih cepat.

Setelah itu, kulit di lengan bagian dalam akan dibersihkan, kemudian jarum yang baru dan steril akan dimasukkan kedalam pembuluh vena di lengan. Jarum tersebut akan tersambung dengan tube plastic dan kantung darah. Begitu jarum sudah terpasang di pembuluh vena, maka kepal-kepalkan tangan beberapa kali supaya darah lebih mudah mengalir. Awalnya, darah akan diambil di tube untuk pemeriksaan, kemudian setelah itu darah dialirkan untuk memenuhi kantung. Biasanya proses pengisian kantung darah berlangsung selama 15 menit/ ketika selesai, jarum akan dipindahkan, untuk kemudian plaster kecil akan diletakkan di bekas tusukan jarum tersebut.

2.5 Setelah Melakukan Donor Darah
           
            Setelah melakukan prosedur  donor darah, biasanya kita akan duduk dahulu di tempat istirahat untuk mengkonsumsi makanan kecil dan 10-15 menit kemudian sudah meninggalkan tempat tersebut.

Berikut adalah beberapa tips setelah melakukan donor darah :

·         Banyak mengkonsumsi cairan selama 1-2 hari kemudian.
·         Hindari melakukan aktifitas fisik yang berat/mengangkat beban  berat selama 5 jam kedepan.
·         Bila merasa pusing, sebaiknya berbaring dengan kaki diangkat hingga perasaan pusing tersebut hilang.
·         Biarkan perban tetap menutupi  bekas luka jarum transfuse setidaknya 4 jam.
·         Bila mengalami pendarahan setelah melepaskan plester, tekanlah di tempat bekas suntikan tersebut dan naikkan lengan selama 3-5 menit.
·         Bila pendarahan atau luka terjadi dibawah kulit, kompres area tersebut dengan kompres dingin secara periodic selama 24 jam.
·         Bila lengan terasa sakit, minum obat pereda nyeri seperti paracetamol. Hindari mengkonsumsi obat pereda nyeri acetosal atau ibuprofen.

Mendonorkan darah sangat aman untuk dilakuakan dan tidak membahayakan kesehatan.
Jadi jangan ragu lagi untuk melakukan donor darah, karena dengan mendonorkan darah, kita dapat menyelamatkan nyawa.












BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Salah satu penyebab kenapa orang takut melakukan donor darah adalah karena ketidaktahuan mereka tentang segala sesuatu tentang donor darah, baik manfaat maupun proses melakukannya.

Menurut data yang didapat PMI, kebutuhan darah di Indonesia mencapai 4 juta kantong darah dengan jumlah yang baru bisa terpenuhi sebanyak 1,25 juta kantong darah. Angka ini masih jauh dari jumlah ideal persediaan kantong darah, yang mencapai 3% dari jumlah seluruh penduduk, sehingga untuk Indonesia berarti sekitar 6 juta kantong darah.

Karena kebutuhan yang sangat besar itu, seharunya kita yang sehat turut prihatin dan melakukan donor darah. Dikarenakan mendonorkan darah dapat menyelamatkan nyawa. Darah dapat digunakan dalam berbagai bentuk untuk berbagai situasi dan kondisi pasien.

3.2 Saran

            Sebaiknya pemerintah mengadakan seminar tentang donor darah di berbagai tempat atau membuat iklan di berbagai media tentang ajakan donor darah. Agar masyarakt menjadi tahu seluk beluk tentang donor darah dan untuk menggerakan hati masyarakat untuk turut membantu menyelamatkan jiwa.
           

















DAFTAR PUSTAKA


Minggu, 03 Juni 2012

TUGAS RESENSI BAHASA INDONESIA 2



Rama Tri Wijaya
14109925
3KA24

TUGAS RESENSI
BAHASA INDONESIA 2


1.      Data Publikasi
a.      Judul Artikel             : Inilah 5 Reptil Terbesar di Planet Bumi
b.      Nama Penulis           : Ahmad Luthfi
c.       Penerbit                   : Okezone
d.      Tanggal                    : Rabu, 18 April 2012
e.       Laman                     : http://techno.okezone.com/read/2012/04/17/56/613443/inilah-5-reptil-terbesar-
f.       Tema                        : Teknologi & Science

2.      Ringkasan
Reptil merupakan jenis hewan vertebrata (memiliki tulang belakang) dan berdarah dingin yaitu hewan dengan suhu tubuh yang sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Ukuran tubuh reptil memiliki variasi yang beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga berat 1 ton. Inilah 5 reptil terbesar di Planet Bumi yang terungkap versi Environmentalgraffiti.

1.      Saltwater Crocodile (Crocodilians)
Saltwater Crocodile atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buaya air asin, merupakan reptil terbesar di dunia. Tumbuh dengan panjang lebih dari 6 meter (20 kaki). Buaya ini memiliki gigi raksasa yang diklaim dapat menghancurkan tengkorak sapi di rahang reptil tersebut. Bahkan, ada mood tertentu yang bisa membawa makhluk hidup buas ini untuk menyerang manusia.
2.       Leatherback Sea Turtle
Jenis Penyu raksasa ini memiliki ukuran panjang lebih dari 2 meter (7 kaki) dengan rentang sirip hampir 3 meter (8 kaki). Banyaknya jaringan lemak membuat jenis penyu ini hangat ketika menyelam di lautan hingga kedalaman 1.200 meter (4000 kaki).
 
3.       Reticulated Python
Jenis ular python besar ini adalah hewan melata yang mampu berenang dengan lincah di perairan. Bahkan, kabarnya ular python ini mampu menempuh perjalanan laut dari kepulauan Indo - Australia. Reticulated Python merupakan hewan
 aggressive constrictors yang melemaskan mangsanya dengan melilit tubuh, kemudian menelannya secara utuh. Hewan ini tercatat memiliki panjang 6,95 meter (22,8 kaki), menjadikannya sedikit lebih panjang dari buaya air asin.
4.        Komodo Dragon
Hewan ini dijuluki sebagai the king of lizard. Komodo ini juga disebut sebagai hewan pemburu mematikan yang memiliki panjang hingga 3 meter (10 kaki). Hewan ini biasanya berburu di sore hari, menyergap mangsanya dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan kuat. 
5.       Tuatara
Jenis iguana ini memang tidak memiliki ukuran besar seperti empat hewan yang telah disebutkan di atas, namun hewan ini merupakan kerabat terdekat dari reptil dan ular yang pernah hidup di era Mesozoic, sekira 250 juta tahun lalu. Tuatara memiliki kaki dan struktur otak yang sangat mirip dengan hewan amfibi.
 


3.      Keunggulan
\Kelebihan Artikel :
1.      Artikel ini dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai pengetahuan alam.
2.      Penjelasan secara umum mengenai fisik masing-masing hewan reptil di artikel ini cukup jelas.

4.      Kelemahan
                         Kelemahan Artikel :
1.      Tidak ada penjelasan mengenai asal atau tempat hewan berada.
2.      Tidak ada penjelasan mengenai sejak tahun berapa hewan tersebut ditetapkan sebagai reptil terbesar di dunia.
3.      Tidak ada gambar atau foto dari masing-masing hewan.

5.      Pendapat Akhir
Setelah membaca artikel ini. Para pembaca bertambah pengetahuannya tentang hewan-hewan reptil. Pembaca menjadi tahu hewan reptile terbesar yang masih ada di bumi ini.

            Mungkin untuk lebih menambah pengetahuan pembaca, artikel seperti ini harus disertakan gambar masing-masing hewan.



Lampiran :

Inilah 5 Reptil Terbesar di Planet Bumi

Ahmad Luthfi - Okezone
Rabu, 18 April 2012 06:05 wib

Komodo Dragon (Foto: Environmentalgraffiti.com)
CALIFORNIA - Reptil merupakan jenis hewan vertebrata (memiliki tulang belakang) dan berdarah dingin yaitu hewan dengan suhu tubuh yang sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Ukuran tubuh reptil memiliki variasi yang beragam, mulai dari yang berukuran kecil hingga berat 1 ton.

Diwartakan Environmentalgraffiti, Rabu (18/4/2012), reptil telah ada sejak 300 juta tahun lalu. Hingga abad ke-20 ini, terdapat bentuk reptil dalam ukuran tubuh besar yang masih tersisa. Inilah 5 reptil terbesar di Planet Bumi yang terungkap versi Environmentalgraffiti.

1. Saltwater Crocodile (Crocodilians)
Saltwater Crocodile atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan buaya air asin, merupakan reptil terbesar di dunia. Tumbuh dengan panjang lebih dari 6 meter (20 kaki). Buaya ini memiliki gigi raksasa yang diklaim dapat menghancurkan tengkorak sapi di rahang reptil tersebut. Bahkan, ada mood tertentu yang bisa membawa makhluk hidup buas ini untuk menyerang manusia.

Area populasi buaya ini hidup di wilayah Australia. Selain itu, buaya air asin juga berkembangbiak mulai dari Asia Tenggara hingga Australia. Dari namanya, diketahui buaya jenis ini juga bisa hidup di laut seperti yang pernah ditemukan di laut Jepang.

Konon, eksistensi buaya ini telah ada atau lebih tua dari dinosaurus, sehingga buaya air asin mampu memberi informasi sekilas mengenai nenek moyang hewan raksasa yang pernah hidup di zaman prasejarah.

2. Leatherback Sea Turtle
Jenis Penyu raksasa ini memiliki ukuran panjang lebih dari 2 meter (7 kaki) dengan rentang sirip hampir 3 meter (8 kaki). Banyaknya jaringan lemak membuat jenis penyu ini hangat ketika menyelam di lautan hingga kedalaman 1.200 meter (4000 kaki). 

Penyu ini memakan jenis ubur-ubur, sayangnya hewan tersebut seringkali salah mengira bahwa apa yang dikonsumsinya ternyata tas plastik yang kemungkinan dibuang sembarang oleh manusia di perairan. Akibatnya, banyak dari jenis penyu ini yang meninggal lantaran menelan tas plastik tersebut.

3. Reticulated Python
Jenis ular python besar ini adalah hewan melata yang mampu berenang dengan lincah di perairan. Bahkan, kabarnya ular python ini mampu menempuh perjalanan laut dari kepulauan Indo - Australia. Reticulated Python merupakan hewan aggressive constrictors yang melemaskan mangsanya dengan melilit tubuh, kemudian menelannya secara utuh. Hewan ini tercatat memiliki panjang 6,95 meter (22,8 kaki), menjadikannya sedikit lebih panjang dari buaya air asin.

4. Komodo Dragon
Hewan ini dijuluki sebagai the king of lizard. Komodo ini juga disebut sebagai hewan pemburu mematikan yang memiliki panjang hingga 3 meter (10 kaki). Hewan ini biasanya berburu di sore hari, menyergap mangsanya dengan menggunakan cakarnya yang tajam dan kuat. 

Memiliki ekor yang kuat dan memiliki racun yang mematikan. Istilah Dragon, tampaknya tepat untuk nama komodo dengan ukuran besar serta tampak seperti monster ganas yang siap menerkam mangsanya. 

Selain itu, air liur Komodo Dragon ini mengandung bakteri yang bernama virulent strains. Setiap gigitan komodo bisa mengakibatkan infeksi yang fatal. 

5. Tuatara
Jenis iguana ini memang tidak memiliki ukuran besar seperti empat hewan yang telah disebutkan di atas, namun hewan ini merupakan kerabat terdekat dari reptil dan ular yang pernah hidup di era Mesozoic, sekira 250 juta tahun lalu. Tuatara memiliki kaki dan struktur otak yang sangat mirip dengan hewan amfibi. 

Kabarnya, hewan ini memiliki tiga kelopak mata di setiap matanya serta mata ketiga yang disebutparietal eye. Kemungkinan mata ketiga ini berfungsi untuk mendeteksi siklus siang dan malam. Selain itu, tulang punggung hewan ini menyerupai ikan, sedangkan rusuknya seperti yang dimiliki pada burung. Tuatara hidup di pulau lepas pantai, wilayah Selandia Baru. (fmh)


Pengikut

Video Streaming

 

ramamuare Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha